Hilal tak Terlihat di Semua Titik Pantau Jateng

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Dewi Mardiani

Kamis 19 Jul 2012 18:38 WIB

Hilal atau bulan muda (ilustrasi) Foto: viajeislam.wordpress.com Hilal atau bulan muda (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Hilal belum terlihat disemua titik pantauan di Jawa Tengah, Kamis (18/7). Ramadhan pun dimungkinkan jatuh pada hari Sabtu (20/7).

Di Jawa Tengah terdapat delapan titik rukyat, yakni di Semarang, Rembang, Jepara, Solo, Batang, Tegal, kebumen, dan Cilacap. Namun di kedelapan titik tersebut dipastikan hilal belum terlihat. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Lajnah Falakiyah Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Ahmad Izyuddin.

Ahmad menuturkan, hilal tak terlihat di Menara Al-Husna MAJT. Begitupun di titik lain berdasarkan laporan yang masuk ke MAJT. "Pada kesempatan malam ini, tadi kita lakukan cukup baik. Di detik-detik tenggelam, dengan segala persiapan dan dengan alat teleskop, ternyata hilal tidak bisa dilihat," ujarnya di Menara al-Husna.

Dengan tidak terlihatnya hilal hari ini, kata Ahmad, maka bulan Sya'ban dilengkapkan 30 hari. Sabtu pagi 21 Juli mengawali bulan Ramadhan. "Kita tinggal menunggu hasil isbat kementerian Agama. Diharapkan warga dapat menentukan puasa dengan mengikuti ketetapan sidang pemerintah," ujarnya.

Menyikapi adanya perbedaan, Ahmad mengatakan perlu adanya upaya penyatuan. Sehingga tak ada perbedaan ibadah di Indonesia sebagaimana di negara lain. "Bagaimana menyatukan ibadah. perlu kami sampaikan bahwa akan bijaksana jika ditetapkan bersama.

Hisab hanyalah hipotesis yang perlu diklarifikasi dengan rukyat hilal. Dengan memadukan teori, bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat," pungkasnya.