REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kantor atase budaya Arab Saudi di Amerika Serikat (AS) menghidupkan semangat Ramadhan dengan menggelar Bazar Ramadhan yang semarak di kantor pusat mereka di Washington DC, Amerika Serikat (AS). Bazar Ramadhan ini telah menarik kerumunan klub, keluarga, siswa, dan anggota komunitas lokal Saudi untuk merasakan tradisi bulan suci yang otentik.

Menciptakan kembali suasana pasar Ramadhan yang semarak, tempat itu ramai dengan kios-kios yang menjual pakaian tradisional Saudi, aksesori, tekstil, barang-barang rumah tangga, dan makanan lezat. Anak-anak terus terhibur di area bermain khusus, sementara klub siswa Saudi memamerkan proyek kreatif bertema Ramadhan mereka.

Dilansir dari Arab News, Selasa (2/4/2024), aroma hidangan tradisional Saudi memenuhi udara saat jamuan buka puasa yang mewah disajikan, lengkap dengan hidangan manis dan minuman yang menyegarkan.

"Menyelenggarakan acara seperti ini memperkenalkan komunitas Amerika pada budaya Ramadhan kami yang kaya," kata Abdulaziz Al-Turki yang mengepalai departemen urusan budaya dan sosial.

"Ini adalah cara penting untuk mendorong kerja sama dan kohesi sosial di antara siswa Saudi sehingga mengurangi perasaan terasing dan mendorong integrasi, terutama selama bulan suci,” katanya.

Al-Turki juga memuji peran penting yang dimainkan oleh klub mahasiswa dan sukarelawan dalam menyelenggarakan acara tersebut.

Para peserta diajak mengenal sejarah Arab Saudi selama tur ke Aula Raja Abdullah, di mana mereka belajar tentang upaya Kerajaan dalam melayani Dua Masjid Suci. Kompetisi budaya interaktif ditambahkan ke suasana keluarga yang ramah. Bagi banyak orang, pasar sepertihalnya rumah yang disambut baik selama bulan suci.

"Acara Ramadhan ini benar-benar menangkap semangat cinta dan kerja sama, membantu meringankan rasa rindu rumah itu," kata peneliti Ph.D. Mohammad Al-Ghanmi.

Peserta lain, Youssef Al-Dail, menggambarkan adegan-adegan menyenangkan yang mengingatkan pada pertemuan keluarga besar. "Ini adalah inisiatif sosial dan budaya yang luar biasa yang menyatukan komunitas kami," katanya.

Terpopuler

01 January 1970, 07:00