REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam 10 hari terakhir Ramadhan kali ini, semakin banyak umat Islam yang melakukan iktikaf di masjid dengan membawa tenda. Seperti di Kota Bandung, ratusan peserta tampak mendirikan tenda di Masjid Raya Habiburrahman PTDI, Ahad (31/3/2024).
Iktikaf sambil berkemah di masjid itu pun menimbulkan pro kontra di kalangan umat Islam, khususnya di media sosial. Ada yang menganggap iktikaf sambil membawa tenda dapat menutupi aurat yang mungkin tersingkap ketika istirahat. Namun, ada juga pihak lain yang menganggap membangun tenda di dalam masjid justru kurang elok.
Terlepas dari itu, bolehkah melakukan iktikaf sambil berkemah atau membangun tenda di masjid?
Iktikaf merupakan amalan yang dilaksanakan umat Islam dengan cara berdiam di dalam masjid untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam kitabnya yang berjudul Mausuu’atul Aadaab al-Islamiyah, Syekh Abdul Azis bin Fathi as-Sayyid Nada menjelaskan iktikaf pada 10 hari terakhir Ramadhan adalah sunah nabi yang dilakukan di dalam masjid.
Menurut Syekh Sayyid Nada, tidak sah seseorang beriktikaf di rumahnya. Bahkan, hendaknya dilakukan di masjid jami’ sehingga tidak perlu keluar untuk melaksanakan sholat Jumat.
Menurut Syekh Sayyid Nada, itikaf...