Menyiasati Mudik Lebaran Tanpa Terhalang Macet Parah

Red: Friska Yolandha

Sabtu 30 Mar 2024 14:03 WIB

Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) Majalengka, Jawa Barat, Sabtu (23/12/2023). Untuk mengurai kepadatan kendaraan pada puncak arus mudik Natal 2023, Korlantas Polri memberlakukan sistem lawan arah (Contra Flow) di jalan tol Cipali. Foto:

1

Tingginya minat masyarakat melakukan perjalanan mudik maupun liburan tentunya dipengaruhi oleh sejumlah faktor, antara lain, nyaris tidak adanya COVID-19, ekonomi keluarga membaik, cuti bersama, liburan anak sekolah, peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana transportasi, serta kondisi cuaca.

Perkiraan puncak mudik berdasarkan pilihan masyarakat adalah H-2 atau Senin, 8 April 2024 (dimulainya cuti bersama) dengan potensi pergerakan 26,6 juta orang (13,7 persen). Sedangkan perkiraan puncak hari balik adalah H+3 yakni Minggu, 14 April 2024 dengan potensi pergerakan 41 juta orang (21,2 persen).

Setiap tahun Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan selalu mengeluarkan survei potensi pergerakan masyarakat dalam masa angkutan Lebaran. Survei ini terbukti akurat memberikan potensi pergerakan masyarakat yang melakukan mudik dimana pada tahun 2023 jumlahnya mencapai 123,8 juta orang atau 45,67 persen

Mudik lebih awal

Sebenarnya ada sejumlah upaya yang bisa dilakukan masyarakat agar terhindar dari kepadatan atau kemacetan, terutama pemudik yang menggunakan mobil pribadi, agar perjalanan menuju tempat tujuan tidak terlalu lama habis di jalan.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan dan ini juga merupakan imbauan dari Kementerian Perhubungan adalah melakukan perjalanan mudik lebih awal sebelum puncak arus mudik 5-8 April 2024. Tujuannya sudah jelas yakni untuk menghindari kepadatan pada saat puncak arus mudik.

"Puncak mudik yang tadi disampaikan H-4, H-3, dan H-2. Di hari-hari itu akan tinggi sekali. Oleh karenanya kita mengimbau sebagian masyarakat yang anak-anaknya sudah libur, bisa mudik lebih awal," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya.

Meskipun imbauan tersebut disampaikan Pemerintah, ada faktor nonteknis yang perlu diwaspadai dan ini sering kali menjadi penyebab terjadinya kemacetan serta antrean panjang di jalan raya.

Sejumlah titik rawan penyebab kemacetan adalah pasar tumpah yang kerap menjadi titik masalah arus mudik, khususnya daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Hal ini tentunya juga perlu mendapat perhatian dari Pemerintah agar bisa lebih ditertibkan dengan melibatkan petugas Polri dan satpol PP serta aparat keamanan setempat dan ini sudah disepakati akan dilakukan.

Selain mudik lebih awal, masyarakat yang tidak ingin kena macet juga bisa memanfaatkan Program Mudik Gratis yang disediakan pemerintah, yakni menggunakan kapal laut.

Dalam upaya mendukung program Pemerintah memberikan pelayanan transportasi laut yang aman, nyaman, tertib, lancar, dan terjangkau, Kementerian Perhubungan c.q. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menyelenggarakan Program Mudik Gratis menggunakan kapal dari berbagai pelabuhan embarkasi/pemberangkatan di seluruh wilayah Indonesia.

Tiket gratis penumpang kapal laut ini hasil koordinasi dengan PT Pelni dan tiga operator swasta yakni PT Dharma Indah, PT Dharma Lautan Utama, dan PT Pelayaran Sakti Inti Makmur. Program ini melayani 47 ruas dengan jumlah keberangkatan arus mudik dan balik sebanyak 91 perjalanan.

Program akan dilaksanakan mulai....

 

 

Terpopuler