Tata Cara Membayar Zakat Fitrah

Rep: mgrol151/ Red: Erdy Nasrul

Rabu 27 Mar 2024 15:47 WIB

Ilustrasi seorang Muslim membayar zakat fitrah melalui amil. Foto: Republika/Yogi Ardhi Ilustrasi seorang Muslim membayar zakat fitrah melalui amil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Zakat Fitrah adalah salah satu kewajiban bagi umat Muslim pada bulan Ramadhan, bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga merupakan fondasi yang kuat dalam sistem ekonomi Islam. 

Zakat fitrah juga memainkan peran penting dalam menciptakan keadilan sosial. Dalam masyarakat modern yang sering kali dipenuhi dengan kesenjangan ekonomi, zakat fitrah dapat menjadi instrumen untuk mengurangi disparitas tersebut. 

Baca Juga

Dengan demikian, mengumpulkan zakat fitrah dari individu yang mampu dan mendistribusikannya kepada yang membutuhkan, kita dapat mengurangi kesenjangan ekonomi dan memberikan kesempatan yang lebih adil bagi semua individu untuk meraih kesejahteraan.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَأَقِيمُوا الصَّلاَةَ وَءَاتُوا الزَّكَاةَ

Tegakkanlah sholat dan tunaikanlah zakat. (Al Baqarah: 110). 

Berikut tata cara menunaikan zakat fitrah:

Pertama, menyiapkan zakat yang akan diberikan

Di Indonesia yang sudah biasa digunakan untuk menunaikan zakat fitrah adalah beras. Sebagaimana riwayat dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu:

فرضَ رسولُ اللهِ زكاةَ الفِطرِ طُهرةً للصَّائِمِ من اللَّغوِ و الرَّفَثِ وطُعمَةً للمساكينِ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mewajibkan zakat fitrah untuk mensucikan orang-orang yang berpuasa dari laghwu dan rafats dan untuk memberi makan orang-orang miskin. (HR. Abu Daud no. 1609, dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Abu Daud).

Begitupun dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu anhu, beliau berkata:

كُنَّا نُخْرِجُ زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعًا مِنْ طَعَامٍ

Kami dahulu biasa mengeluarkan zakat fitrah berupa satu sha’ makanan. (HR. Bukhari no. 1506, Muslim no. 985).

Kedua, mengucapkan niat zakat fitrah

Sebagaimana disebutkan Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma:

أمر رسولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم بصدقةِ الفطرِ عن الصغيرِ والكبير ِوالحُرّ والعبدِ ممَّنْ تمونونَ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk mengeluarkan zakat fitrah bagi anak-anak maupun orang dewasa, orang merdeka maupun hamba sahaya, yaitu orang-orang yang menjadi tanggungannya. (HR. Ad-Daruquthni).

Adapun lafadz niatnya sebagai berikut:

ﻧَﻮَﻳْﺖُ أَﻥْ أُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻧَﻔْسيْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Nawaitu an ukhrija zakatal fitri an nafsi fardhan lillahi ta’ala. (Niat untuk diri sendiri).

Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diri sendiri fardhu karena Allah ta'ala.

Ketiga, Lihat halaman berikutnya >>>