Hangatnya Kebersamaan Buka Puasa di Lingkungan Lama Makkah

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Ani Nursalikah

Rabu 27 Mar 2024 14:45 WIB

Warga berkumpul di lingkungan Makkah lama untuk berbuka puasa Ramadhan. Foto:

1

Pada awal bulan Ramadhan, jalan-jalan dan lingkungan sekitar Makkah diterangi dengan dekorasi warna-warni. Suasana semarak terutama saat jam sibuk memenuhi jalanan. Sedangkan area dekat Masjidil Haram bergema dengan suara sholat yang membawa rasa tenang.

Selama malam Ramadhan, Makkah bertransformasi dengan kios-kios yang menjual makanan tradisional, manisan populer, dan minuman yang cocok untuk pertemuan larut malam. Dan salah satu favoritnya adalah Soubiya, minuman berbahan dasar jelai, ditawarkan dalam variasi merah dan putih, dan beberapa dibuat menggunakan remah roti kering. Selama lebih dari 50 tahun, toko-toko seperti “Paman Saeed Khudari” telah menyajikan kelezatan ini di Makkah.

Ahmad Hawiyan, yang telah mengalami 70 musim Ramadhan di lingkungan Makkah, berbicara tentang aspek sosial bulan suci ini. Ia mengamati perubahan dalam kehidupan tradisional namun menekankan bahwa esensi Ramadhan tetap tidak berubah yakni membangkitkan semangat jiwa dengan kemegahannya.

“Makkah adalah pusat umat Islam, tempat di mana hati menemukan ketenangan,” katanya kepada Asharq Al-Awsat.

Ia mengatakan hidup di dekat tempat-tempat paling suci di dunia, Ramadhan memberikan kenangan yang tak terlupakan. Setiap generasi belajar cinta, kasih sayang, dan kemurahan hati selama bulan ramadhan.

Mengenai tamu yang menginap di hotel-hotel di lingkungan kuno Makkah, Hawiyan mengatakan mereka layaknya seperti tetangga dan keluarga. Penduduk Makkah  bersukacita saat mereka berjalan ke masjid dan mengetahui bahwa mereka aman dan terlindungi di Arab Saudi.

Terpopuler