Betapa perhatian Rasulullah Saw terhadap bulan Ramadhan. Hal ini jelas, karena beliau mengetahui nilai-nilai luhur yang terkandung pada bulan Ramadhan tersebut, sekaligus, beliau ingin memberi teladan agar para sahabat dan kaum Muslimin juga bersikap demikian.
Lantas, apa yang harus kita persiapkan jauh-jauh hari ketika kita sudah tahu bahwa tamu agung itu akan datang ke hadapan kita? Tentu saja, kita sudah mempersiapkan segalanya.
1. Mempersiapkan diri kita, baik secara mental, spiritual maupun fisik. Karena ibadah Ramadhan adalah ibadah yang berkaitan dengan lahir dan batin, tubuh dan hati.
2. Berusaha mengekang diri dari perbuatan negatif.
Karena inti puasa adalah menahan diri dari segala nafsu duniawi, baik yang kecil maupun besar, yang berkait dengan jasmani (makan, minum, dan seks) maupun rohani (penyakit-penyakit hati).
3. Memaksimalkan aktivitas malam hari bulan Ramadhan dengan ibadah-ibadah sunah, seperti shalat malam (tarawih) dan tadarus Alquran.
4. Tetap menjalankan aktivitas sehari-hari seperti biasanya. Jangan sampai karena Ramadhan, aktivitas sehari-hari malah menurun karena alasan berpuasa, badan lemas dan loyo. Ingat, aktivitas apapun yang kita lakukan, asalkan niat ikhlas karena Alah Swt akan bernilai ibadah. Di bulan Ramadhan, semua aktivitas ibadah diganjar dengan pahala berkali-kali lipat.
Oleh karena itu, marilah kita bersiap sambut Ramadhan dengan hati yang tulus dan semata-mata mendambakan ridha Allah swt.