Pesantren Kilat di Bogor Bahas Ketahanan Pangan dan Cegah Stunting

Red: Fuji Pratiwi

Sabtu 15 Apr 2023 23:42 WIB

Pesantren kilat (ilustrasi). Agenda tahunan Pesantren Kilat Ramadhan yang kembali digagas Komunitas Wartawan Jabodetabek secara kolaboratif dengan unsur pondok pesantren dan mitra lainnya pada 1444 Hijriah/2023 Masehi mengusung bahasan tentang ketahanan pangan dan upaya mencegah stunting. Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA Pesantren kilat (ilustrasi). Agenda tahunan Pesantren Kilat Ramadhan yang kembali digagas Komunitas Wartawan Jabodetabek secara kolaboratif dengan unsur pondok pesantren dan mitra lainnya pada 1444 Hijriah/2023 Masehi mengusung bahasan tentang ketahanan pangan dan upaya mencegah stunting.

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA BOGOR -- Agenda tahunan Pesantren Kilat Ramadhan yang kembali digagas Komunitas Wartawan Jabodetabek secara kolaboratif dengan unsur pondok pesantren dan mitra lainnya pada 1444 Hijriah/2023 Masehi mengusung bahasan tentang ketahanan pangan dan upaya mencegah stunting.

Ketua Panitia Pelaksana Pesantren Kilat Ramadhan 1444 Hijriah, Lalu Solihin di sela-sela kegiatan itu di Gedung DPRD Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/4/2023), menjelaskan, tema yang diusung kali ini adalah "Peran Strategis Lembaga Pendidikan dan Pesantren Dalam Menunjang Program Ketahanan Pangan dan Pencegahan Stunting".

Baca Juga

Ia menjelaskan, kegiatan rutin tahunan yang kini menginjak pelaksanaan tahun ke-12 itu pesertanya merupakan kalangan mahasiswa, santri dan pelajar SMK dan SLTA dari wilayah Jabodetabek. Pesantren Kilat Ramadhan 2023 ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.

Solihin menyebutkan, pesantren kilat Ramadhan kali ini mengangkat pembahasan mengenai ketahanan pangan dan stunting karena kedua topik yang saling berkaitan tersebut saat ini sedang menjadi tantangan global. "Tentunya kali ini dengan tema yang berbeda, dengan kondisi dan permasalahan yang kami anggap urgent, yaitu isu kerawanan pangan dan stunting," kata doktor lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) Uiversity itu.

Menurutnya, kondisi saat ini masih banyak anak yang tidak mendapatkan asupan gizi yang baik sehingga terjadi stunting. Asupan gizi yang baik, kata dia, didapatkan dari makanan yang tepat sesuai yang tersedia di daerah masing-masing.

"Gizi yang baik adalah pondasi penting bagi seorang anak untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, terutama bagi mereka yang tumbuh dan berkembang di lingkungan rentan," kata Solihin.

Ia mengatakan, sejumlah pembicara dari unsur pemerintahan dihadirkan untuk menyampaikan materi kepada para peserta Pesantren Kilat Ramadhan 1444 Hijriah. Para pemateri yang hadir yaitu, Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional (BPN), Nita Yulianis, SP, M.Si menyampaikan materi mengenai membangun ketahanan pangan di lingkungan pesantren.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bogor, Anas Resmana menyampaikan strategi pemerintah daerah dalam kerawanan pangan dan mengatasi stunting. Kemudian, Ketua DPRD Kota Bogor, Dr Atang Trisnanto, M.Si terjadwal memberikan materi politik anggaran dalam mencapai ketahanan pangan dan pencegahan stunting.

Selanjutnya, pakar pendidikan IPB sekaligus pendiri SMK Wikrama Grup, Itasia Dina Sulvianti menyampaikan materi mengenai demplot tanaman sorgum di lingkup SMK Wikrama Kabupaten Garut dalam menunjang program pangan nasional. Terakhir, yaitu perwakilan dari PT Indocement, H Zainuddinmenyampaikan materi mengenai penguatan ekonomi rumah tangga yang jadi program perusahaan itu dalam mencegah stunting.