Itikaf di Masjid Habiburrahman Bandung, Khatam Alquran Lewat Sholat-Sholat yang Dikerjakan

Rep: Dea Oktaviana / Red: Nashih Nashrullah

Sabtu 15 Apr 2023 12:29 WIB

Tenda-tenda peserta itikaf Masjid Habiburrahman Kota Bandung terpantau memadati selasar masjid, Kamis (13/4/2023). Foto: Republika/Dea Alvi Soraya Tenda-tenda peserta itikaf Masjid Habiburrahman Kota Bandung terpantau memadati selasar masjid, Kamis (13/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG—Mengkhatamkan Alquran mungkin menjadi salah satu tujuan utama yang ingin dicapai umat Muslim selama menjalankan bulan suci Ramadhan. Untuk mewujudkannya, kebanyakan Muslim sengaja menghabiskan 10 hari terakhirnya untuk berdiam diri di masjid atau beritikaf. 

Untuk memaksimalkan upaya menghkatamkan Alquran, Masjid Habiburrahman menawarkan program khatam Alquran di dalam sholat. Melalui program ini,  jamaah diajak untuk menamatkan setidaknya tiga juz setiap hari. 

Baca Juga

“Program andalan kami adalah mengkhatamkan alquran di dalam sholat, jadi bacaan sholat itu beruntutan dari juz satu sampai khatam di dalam sholat,” jelas Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Habiburrahman Bandung Ibnu Bintarto saat ditemui Republika.co.id di Masjid Habiburrahman, Kamis (13/4/2023). 

Pelaksanaan sholat tarawih berjamaah, yang menjadi kegiatan utama dalam program itikaf ini, menghadirkan para tahfidz sebagai imam, sehingga pembacaan satu juz Alquran tidak akan terasa melelahkan tapi justru menambah kekhusyukan beribadah, ungkap Ibnu. Tak berhenti disitu, pembacaan ayat-ayat suci Alquran juga akan dilanjutkan pada saat pelaksanaan sholat malam, tahajud dan witir, sebanyak dua juz. 

“Kegiatan utama itikaf adalah tarawih, setiap malam itu satu juz, lalu jamaah akan diberikan waktu untuk istirahat, dan sekitar 01.30 jamaah dibangunkan untuk sholat tahajud berjamaah dan melanjutkan bacaan juz, jadi kalau saat tarawih itu satu juz, saat sholat malam itu dua juz,” jelasnya. 

“Makanya imam di sini harus penghafal Alquran. Jadi satu hari itu minimal tiga juz yang dibaca dalam sholat,” sambung Ibnu.

Program ini, kata dia, sudah ada sejak dibentuknya kegiatan itikaf di Masjid Habiburrahman, tepatnya sejak 1998. Hingga kini, Masjid Habiburrahman juga terus aktif melaksanakan pelatihan bagi para tahfiz muda dan menyebarkan mereka untuk menjadi imam di masjid-masjid lain. 

Saat ditanya tentang jumlah jamaah itikaf sejauh ini, Ibnu mengatakan di hari kedua masa itikaf setidaknya terdata sekitar 400 jamaah. Sedangkan di hari kedua meningkat menjadi 600 jamaah. Jumlah jamaah, sambung dia, diprediksikan akan terus bertambah hingga hari-hari terakhir Ramadhan, khususnya di malam-malam ganjil.

“Kayanya nanti akan bertambah lagi terlebih setelah masa libur sekolah/kantor, puncaknya itu bisanya di malam 25-27, itu bisa mencapai 3-4 ribu jamaah,” ujarnya. 

Baca juga: 6 Fakta Seputar Saddam Hussein yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Anti Israel  

Dia menjelaskan, terkait kegiatan, masjid milik PT Dirgantara Indonesia (DI) ini memang menawarkan kegiatan itikaf yang cukup padat. Selain tarawih dan sholat malam, sejumlah kegiatan seperti kajian agama, ceramah dan tausiah juga cukup banyak ditemui, mulai dari dini hari hingga waktu menjelang waktu istirahat malam. 

“Kegaitan utamanya jelas adalah tarawih berjamaah, itu kita tamatkan satu juz, sebelumnya ada ceramah singkat, lalu istirahat, disambung tahajud berjamaah sambil menamatkan dua juz (menyambung juz sebelumnya) dan ditutup witir, dilanjutkan dengan ceramah menjelang shubuh, lalu sholat shubuh berjamaah, lalu ada ceramah di waktu dhuha, lalu dzuhur berjamaah, disambung tausiah, sholat ashar lalu disambung tausiah hingga menunggu waktu berbuka,” papar Ibnu.