REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengimbau masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik menggunakan pesawat untuk menghindari keberangkatan pada 19 April 2023 yang menjadi puncak kepadatan penumpang. Masyarakat diimbau untuk mudik lebih cepat.
"Masyarakat agar hindari mudik pesawat tanggal 19 April, kalau bisa lebih dulu untuk menghindari kepadatan," kata Budi saat membuka Posko Angkutan Lebaran 2023 di Jakarta, Jumat (14/4/2023).
Di tengah kepadatan penerbangan, pemerintah sekaligus mengimbau para maskapai untuk bisa menambah waktu operasi penerbangan. Diharapkan, dengan tambahan waktu operasi, lebih banyak penerbangan yang dapat digunakan para pemudik namun tetap memperhatikan ketepatan waktu.
Pihaknya sekaligus mengimbau kepada para maskapai penerbangan untuk tidak menerapkan harga tiket pada level Tarif Batas Atas (TBA) namun tetap memastikan ketepatan waktu. Pasalnya, ia mendengar banyak keluhan dari masyarakat soal tingginya harga tiket.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Maria Kristi Endah Murni, menuturkan, total tiket pesawat terpesan selama masa angkutan lebaran sudah mencapai 6,12 juta kursi dari kuota yang disiapkan 8,5 juta kursi. Adapun masa angkutan lebaran ditetapkan mulai 14 April hingga 2 Mei 2023.
"Data sementara penjualan tiket angkutan lebaran tertinggi tanggal 19 April 2023, tersisa 48 persen kapasitas tersedia dan untuk arus balik tertinggi pada 26 April 2023," ujar Kristi.
Ia menambahkan, tren pembelian tiket pesawat masih akan terus meningkat. Pasalnya, masih ada masyarakat yang menunggu THR untuk membeli tiket pesawat," ujar dia.
Perkiraan penerbangan terpada dari Cengkareng ke Denpasar, Kualanamu, Padang, dan Surabaya. Khusus ke Denpasar, Kristi perjalanan tersebut bukan untuk mudik namun untuk liburan.
Sementara penerbangan ke luar negeri tertinggi ke Singapura untuk melanjutkan penerbangan ke negara tujuan menggunakan maskapai asing.