Pesantren Literasi Semarakkan Ramadhan di Gorontalo

Red: Erdy Nasrul

Senin 10 Apr 2023 13:49 WIB

Ilustrasi kegiatan belajar di pesantren. Foto: Republika/Putra M. Akbar Ilustrasi kegiatan belajar di pesantren.

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Bupati Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Thariq Modanggu, berharap kegiatan pesantren literasi 'PelitaQu' yang digagas, dapat lestari di setiap bulan Ramadhan.

"Saya berharap, pesantren literasi ini diikuti beragam kalangan. Tidak hanya di lingkungan pemerintah daerah, tetapi bisa menjangkau seluruh desa dan diikuti seluruh kalangan. Pesantren ini dapat tetap lestari, apalagi ini telah tahun ketiga digelar di setiap bulan Ramadhan," katanya, di Gorontalo, Ahad (9/4/2023).

Baca Juga

Bupati Thariq mengatakan, majelis ilmu pengetahuan sangatlah istimewa, karena melalui majelis ilmu, derajat seseorang akan diangkat oleh Sang Pencipta.

"Ini menjadi penghargaan Allah kepada orang yang berilmu dan beriman sebagaimana disampaikan dalam Alquran. Apalagi saat ini, kehidupan setiap orang seakan telah dirampas oleh modernisasi digital. Tradisi lama yaitu membaca Alquran atau mendalami bacaan Alquran, seakan sirna. Olehnya, pesantren literasi ini digagas sebagai media mengajak orang untuk terus mengamalkan 'Iqro' yang berarti bacalah, berpikir majulah," katanya.

Direktur Pengkajian Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP RI) Mohd. Sabri AR mengatakan, gagasan Bupati Gorontalo Utara ini, sangat istimewa.

"Ini gagasan sangat brilian. Umat Islam diajak untuk memahami kandungan Alquran melalui budaya literasi. Sebagaimana memahami kandungan Surah Iqra. Yaitu, Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dengan makna kandungan ayat ini, tentu kita akan diperhadapkan dengan tradisi taqwa dan tradisi membaca, melalui salah satu langkah jitu Bupati Thariq yang sangat relevan dengan kondisi zaman kita saat ini, melalui pesantren literasi," ungkap Sabri.

Ia pun turut mengajak umat Islam khususnya para peserta pesantren literasi 'PelitaQu' untuk terus menggali ilmu pengetahuan dengan semangat totalitas diri mempelajari kandungan Alquran melalui budaya literasi.

"Jangan setengah-setengah, agar kita bisa mendapatkan Nurul artinya cahaya dalam ilmu dan bukan Narun yang artinya api kesesatan. Saya sepakat dengan Pak Bupati, kita bersama-sama melestarikan pesantren literasi ini di setiap Ramadhan," imbuhnya.