Kemuliaan yang ada tertuang jelas dalam Surah Al Qadr. Dijelaskan, malam lailatul qadar lebih mulia dibanding malam seribu bulan, jika seseorang mengejar dan mendapatkan malam lailatul qadar, maka dia akan memperoleh kemuliaan.
Sekalipun bergelimang dosa, siapapun yang bangun malam itu Allah akan ampunkan dosanya. Kemuliaan lain ada di kitab suci, malaikat dan nabi. Alquran sendiri diturunkan kepada langit dunia dari sidratul muntaha melalui Malaikat Jibril.
Lantas, diteruskan ke Nabi Muhammad SAW. Bahkan, semua malaikat akan diturunkan untuk mengaminkan doa orang yang menghidupkan malam yang mulia itu. Kemuliaan terakhir, Allah menurunkan salam berarti kedamaian, ketenangan dan keberkahan.
Pembahasan kemudian berlanjut mengenai tanda-tanda yang ada. Berdasarkan hadist shahih Imam Ibnu Khuzaimah, sinyal kedatangan lailatul qadar dapat diketahui di malam-malam yang kondisinya cerah, indah dan udaranya sejuk.
Esoknya, matahari bersinar dengan warna kemerahan. Malam itu dapat dijumpai pada malam-malam ganjil pada 10 malam terakhir. Tapi, walaupun tanda-tanda telah dipaparkan gamblang semua harus tetap beribadah dan itikaf tanpa membedakan.
"Allah sengaja merahasiakan, namun tanda sudah ada bagi kita yang ingin mendapatkannya. Maksimalkanlah ibadah yang ada karena belum tentu pada tahun berikutnya kita bertemu lagi," ujar Faizar.