REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ramadhan tiba di 10 malam terakhir. Pemateri Seputar Malam Lailatul Qadar, Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (UII), Faizar Rizky Shilnady merasa, malam penuh kemuliaan lailatul qadar jadi hadiah terbaik.
Ia menerangkan, lailatul berasal dari kata dasar lailatun yang berarti malam. Sedangkan, qadar berasal dari qadarun bermakna takdir atau kemuliaan. Faizar menekankan, kehidupan manusia telah diatur jauh sebelum ada peradaban dunia.
Proses pertama yaitu penulisan takdir di lauhul mahfudz. Takdir dari Nabi Adam sampai kehidupan kita hari ini sudah ditetapkan sebelum kita diciptakan. Jodoh, rezeki, menikah dengan siapa sampai tempat terakhir kita di surga atau neraka.
Pendapat Ibnu Abbas, lailatul qadar malam yang diturunkan jadi takdir tahunan. Merujuk kitab Zadul Nasir, takdir tahunan yang dimaksud berupa rezeki dan juga kemurnian. Takdir yang diturunkan oleh Allah melalui malaikat setiap tahunnya.
Selain malam takdir, Faizar mengingatkan, lailatul qadar sering disebut pula sebagai sebuah malam kemuliaan. Hal tersebut dikarenakan seluruh aktivitas yang dilakukan dan apapun yang ada merupakan hal-hal yang dikategorikan mulia.
"Amalan, orangnya, kitab suci yang diturunkan, malaikat, nabi dan untuk umat manusia yang mulia," kata Faizar di Masjid Al Muqtashidin FBE UII, Jumat (29/4/2022).