Pengalaman Non-Muslim Berpuasa di Malaysia

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko

Jumat 29 Apr 2022 03:31 WIB

Ilustrasi Ramadhan Foto:

1

 Menurut Klinik Cleveland Abu Dhabi, bagian dari Yayasan Klinik Cleveland yang berbasis di Amerika Serikat (AS), sahur yang sehat dengan banyak cairan sangat penting. Ini harus mencakup makanan kaya nutrisi seperti oatmeal, labneh (keju segar), buah-buahan dan sayuran.
 
Saran mereka, makanan indeks glikemik yang lebih rendah seperti roti gandum, hummus dan yogurt juga merupakan pilihan yang baik karena mereka melepaskan energi secara perlahan sepanjang hari.  Demikian juga, buka puasa yang sehat dan olahraga ringan dapat membantu menjalani Ramadhan dan bahkan meningkatkan kesehatan.
 
Sajida bangga bisa melakukan semua pekerjaan sehari-hari seperti biasa selama puasa. Dia merasa memiliki lebih banyak energi selama Ramadhan.
 
“Saat kita berpuasa, tubuh kita melakukan detoksifikasi, tidak hanya secara fisik tetapi juga spiritual dan emosional,” kata Sajida, yang mulai berpuasa saat berusia sekitar 12 tahun.
 
"Lapar dan haus menyergapku pukul 04.00 sore. Ketika saya tiba di buffet buka puasa tradisional di restoran Sahara Tent di Kuala Lumpur sekitar jam 07.00 malam, saya merasa tidak nyaman dan memiliki energi yang rendah. Jam menunjukkan pukul 19.20 dan salat magrib terdengar dari masjid, jadi saya berbuka puasa dengan makan kurma dan minum dua gelas besar air dan segelas limun. Air tidak pernah terasa sebaik ini," kata Floris. 

 

"Hari Ramadhan saya telah membawa pemahaman yang lebih dekat tentang tradisi Muslim, dan mengajari saya bahwa kita mampu melakukan lebih dari yang kita pikirkan. Saya menyadari bahwa, dikombinasikan dengan refleksi dan doa, puasa selama bulan Ramadhan adalah penyetelan ulang spiritual yang dilakukan oleh umat Islam yang taat dengan bangga dan gembira," lanjut dia.