Kemenag Undang Ormas Islam Ikut Sidang Isbat Awal Syawal

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah

Kamis 28 Apr 2022 14:33 WIB

Santri melakukan pemantauan hilal di Masjid Al-Musyariin, Jakarta Barat. Kemenag Undang Ormas Islam Ikut Sidang Isbat Awal Syawal Foto: Republika/Thoudy Badai Santri melakukan pemantauan hilal di Masjid Al-Musyariin, Jakarta Barat. Kemenag Undang Ormas Islam Ikut Sidang Isbat Awal Syawal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sidang isbat (penetapan) awal Syawal 1443 H akan digelar pada 1 Mei 2022. Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kementerian Agama (Kemenag), Adib, mengatakan mengundang organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam dan duta besar negara sahabat.

"Kita mengundang ormas Islam untuk mengikuti sidang isbat awal Syawal 1443 H yang akan digelar pada 1 Mei 2022, kita undang juga duta besar negara-negara sahabat," kata Adib melalui pesan tertulis yang diterima Republika, Kamis (28/4/2022).

Baca Juga

Mantan kepala Kanwil Kemenag Jabar ini mengungkapkan ia juga mengundang Komisi VIII DPR RI, akademisi dari sejumlah universitas, pimpinan pondok pesantren, serta para pakar dan ahli falak. Ia mengatakan, karena masih pandemi Covid-19, sidang isbat awal Syawal 1443 H digelar secara hiibrid, melalui daring dan luring. Secara luring, sidang isbat digelar di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kemenag RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta. Peserta yang mengikuti secara daring difasilitasi melalui aplikasi Zoom.

"Pelaksanaan sidang isbat diawali penjelasan posisi hilal oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag, dilanjutkan dengan informasi hasil rukyatul hilal yang digelar di 99 titik di seluruh Indonesia. Selanjutnya akan ditetapkan awal Syawal 1443 H dengan mempertimbangkan hasil hisab dan hasil rukyat, serta masukan dari peserta sidang," jelasnya.

Ia menambahkan, hasil sidang isbat awal Syawal 1443 H akan diumumkan melalui telekonferensi pers yang disiarkan TVRI sebagai tv pool. Sebelumnya, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Kemenag, Kamaruddin Amin, mengatakan, secara hisab posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat awal Syawal 1443 H mendatang sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

"Di Indonesia, pada 29 Ramadhan 1443 H yang bertepatan dengan 1 Mei 2022 tinggi hilal antara 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit dengan sudut elongasi antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat," kata Kamaruddin melalui pesan tertulis kepada Republika, Senin (25/4/2022).

Ia menjelaskan, artinya, secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal awal Syawal di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS. Menurut kriteria baru MABIMS, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.