REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Lebih dari 100 ribu jamaah Muslim mengambil bagian dalam doa massal di Masjid Al Aqsa, Rabu (27/4/2022). Ini merupakan hari-hari terakhir sebelum berakhirnya bulan suci Ramadhan pada 1 Mei nanti.
Dilansir dari Times of Israel, Kamis (28/4/2022), jamaah berkumpul pada Rabu malam untuk Lailatul Qadar, malam di mana oleh umat Islam dipercaya sebagai malam diturunkannya ayat-ayat Alquran kepada Nabi Muhammad. Pada Rabu malam, umat muslim di Palestina berkumpul untuk sholat malam yang intens di Masjid Al Aqsa.
Ribuan polisi dikerahkan ke Kota Tua Yerusalem itu untuk mencegah kerusuhan dan kekerasan. “Komisaris Polisi Israel Kobi Shabtai mengadakan penilaian keamanan dengan pejabat polisi Yerusalem pada Rabu malam. Sholat itu berjalan sesuai rencana,” kata polisi.
Kompleks Al Aqsa adalah situs tersuci dalam Yudaisme dan tersuci ketiga dalam Islam. Selama beberapa minggu terakhir, itu telah menjadi tempat kerusuhan dan bentrokan antara warga Palestina dan polisi Israel, selama ketegangan meningkat ketika umat Islam menandai Ramadhan dan orang Yahudi merayakan Paskah.
Sebelumnya Rabu, situs berita Axios melaporkan pejabat Israel dan Yordania diharapkan segera bertemu untuk membahas upaya mencegah gejolak kekerasan di sekitar komplek. Yordania, yang mengawasi situs titik nyala melalui kendalinya atas wakaf Islam yang mengelola kompleks tersebut, telah secara tajam dan berulang kali kritis dalam beberapa pekan terakhir terhadap perilaku pasukan keamanan Israel di atas Bukit Bait Suci.
Menurut laporan tersebut, yang mengutip tiga sumber Israel dan Barat yang tidak disebutkan namanya, sebuah komite bersama akan bersidang setelah Ramadhan dalam upaya untuk mencapai kesepakatan tentang bagaimana menurunkan ketegangan di tempat suci dan mencegah insiden kekerasan di sana.
Pada Ahad, Raja Yordania Abdullah bertemu di Kairo dengan Presiden Mesir Abdel-Fatteh el-Sissi dan Putra Mahkota Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed Al Nahyan, dengan ketegangan di Yerusalem menjadi agenda utama. Raja Abdullah dijadwalkan bertemu dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas pada Rabu malam.
Yordania menuduh Israel melanggar status quo di situs tersebut. Dalam briefing kepada wartawan pekan lalu, Menteri Luar Negeri Yair Lapid menegaskan kembali Israel berkomitmen penuh mempertahankan status quo di situs tersebut.