Haus Saat Puasa, Ada Hikmahnya Lho..(1)

Rep: Hannan Putra/ Red: Hafidz Muftisany

Ahad 22 Jul 2012 14:21 WIB

Minum Minum

REPUBLIKA.CO.ID,REPUBLIKA.CO.ID, Sekitar 75 % total berat badan orang dewasa berbentuk air. Air tersebut terbagi menjadi dua bagian utama: bagian dalam sel dan bagian luar sel di sela-sela berbagai jaringan, pembuluh darah, alat pencernaan, dan lain sebagainya. Antara kedua bagian ini ada keseimbangan yang akurat.

Perubahan dalam konsentrasi garam, khususnya garam sodium yang terkonsentrasi keberadaanya di dalam cairan di luar sel, bisa merangsang atau memperlambat dua proses vital dalam tubuh, yaitu mekanisme sekresi hormon anti-diuresis (ADH) dan mekanisme perasaan haus. Keduanya sa­ling mempengaruhi dalam mengondisikan tubuh demi men­jaga kandungan air di dalamnya sewaktu kondisi sulit.

Hal itu disebabkan adanya pengaruh antihormon diuresis pada pertambahan penetrasi pipa-pipa ginjal jauh serta pipa-pipa dan saluran penghimpun, sehingga mempercepat penyerapan air dan mengurangi pengeluarannya. Keduanya juga bersama-sama mengontrol konsentrasi-konsentrasi sodium di luar sel, sehingga ketika konsentrasi sodium naik, maka tingkat perlindungan air dalam tubuh ikut naik.

Pada tahun 1997, majalah Jam'iyyah Malakiyyah li Ash- Shihhah mempublikasikan sebuah kajian mengenai aktivitas sehari-hari, performa belajar, dan kesehatan selama puasa Ramadhan. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Nutrisi dan Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Kuwait untuk meng­ungkap pengaruh puasa Ramadhan pada aktivitas sehari- hari, kesehatan, dan performa belajar sejumlah sivitas akademika.

Responden berjumlah 265 orang (163 laki-laki dan 102 perempuan) dengan kisaran usia 20-72 tahun dan seba­gian besar mereka (97 %) tinggal bersama keluarga mereka.

Analisis menunjukkan, sebagian besar responden berada pada tingkat ketegangan yang terendah dan dalam kondisi vitalitas spiritual yang baik. Mereka minum bahan yang mengandung sedikit kafein dan jarang merokok.

Perubahan berat badan pada masing-masing responden bervariasi. Sekitar 48 % responden tidak mengalami perubahan berat badan, 35 % mengalami sedikit perubahan, dan 13 % meng­alami kenaikan. Sementara penurunan berat badan keba­nyakan dialami oleh mereka yang sakit.

Terpopuler