Mengapa Berbuka dengan Kurma? Ini Penjelasannya (2-habis)

Rep: Hannan Putra/ Red: Hafidz Muftisany

Selasa 10 Jul 2012 21:32 WIB

Kurma Foto: Republika Kurma

REPUBLIKA.CO.ID, Kurma merupakan salah satu buah yang kaya gula glu­kosa. Kurma juga merupakan makanan/nutrisi terbaik yang dikonsumsi tubuh kala itu. Kurma mengandung kadar glucida tinggi yang berkisar antara 75-85 % dengan komposisi glu­kosa (55 %) dan fruktosa (45 %).

Ditambah kandungan pro­tein, lemak, beberapa vitamin (A, B2, dan B12) dan sebagian mineral penting, namun yang terpenting adalah kalsium, fos­for, potasium, sulfat, sodium, magnesium, kobalt, seng, florin, tembaga, manganis, dan sejumlah selulosa.

Fruktosa ini akan terkonversi menjadi glukosa dengan kecepatan yang luar biasa dan langsung terserap sistem Pencernaan. Ini bisa mengobati kehausan tubuh akan energi, terutama jaringan-jaringan yang menjadikan glukosa sebagai pemasok utama energi, seperti sel otak dan saraf, sel darah merah, dan sel-sel tulang sumsum (medula).

Sebaliknya, jika manusia mengawali buka puasanya de­ngan menyantap makanan berprotein atau berlemak, maka bahan-bahan makanan ini tidak langsung terserap kecuali se­telah melalui masa pencernaan dan penguraian yang panjang.

Selain itu, cara makan seperti ini tidak membantu tubuh yang saat itu membutuhkan energi dengan cepat. Belum lagi, bah­wa kenaikan asam amino di dalam tubuh akibat makanan yang miskin glucida atau bahkan yang mengandung sedikit glucida sekalipun bisa mengakibatkan penurunan gula darah.

Dengan alasan-alasan ini kita bisa melihat betapa bijaknya Nabi SAW sewaktu beliau memerintahkan kita untuk berbuka puasa dengan kurma.

Terpopuler