REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Lembaga amal The Benevolent Society’s tak menyia-nyiakan momentum Ramadhan untuk menggelar tur Taste Food Tours yang bertujuan mempromosikan pemahaman yang baik tentang Islam.
"Makanan adalah bagian yang sangat penting dalam bulan Ramadhan, nah kami coba menggelar tur wisata makanan Ramadhan," papar manajer The Benevolent Society’s, Cathy Quinn seperti dikutip Dailytelegraph.co.au, Rabu (15/8).
Quinn mengatakan publik tidak mengetahui bahwa umat Islam memiliki sajian khusus ketika Ramdahan seperti sup, daging, dan makanan penutup. Jadi, pihaknya mengajak peserta untuk mengetahui seperti apa menu berbuka umat Islam.
"Bagi umat Islam, Ramadhan menyimpan tradisi. Bagi kita, itu adalah kesempatan untuk mengenal apa yang menjadi tradisi umat Islam," kata dia.
Didirikan pada 1813, lembaga amal ini membantu masyarakat menghadapi individu yang menolak masuknya kelompok lain dalam masyarakat. Selama dua abad, mereka berhasil menyatukan berbagai kelompok dengan cara yang unik tapi tepat sasaran.
Bagi lembaga amal tersebut, mengenalkan masyarakat Australia tentang Ramadhan merupakan yang pertama. Mereka melihat Ramadhan menyimpan kekayaan spritual. "Apa yang luar biasa dari Ramadhan, setiap Muslim diajak untuk berpuasa. Setelah itu, umat Islam diajak untuk berkomunikasi dengan yang Maha Kuasa. Jadi, semangat spiritualnya tampak sekali," ungkap Quinn.
Populasi Muslim Australia mencapai 1.7 persen dari 20 juta populasi total. Selepas tragedi 9/11, Muslim Australia banyak dicurigai. Hasil survei tahun 2007 yang dirili Lembaga Pendalaman Isu Australia (IDA) menyebut warga Australia umumnya melihat Islam sebagai ancaman.