REPUBLIKA.CO.ID, Dalam sebuah hadits qudsi Allah SWT berfirman, "Wahai hamba-hamba-Ku, sungguh kalian berbuat dosa malam dan siang, dan Aku ampuni semua dosa. Maka mohonlah ampunan kepada-Ku, niscaya Aku ampuni."
Di antara manfaat agung yang kembali kepada kaum Muslimin pada bulan yang mulia ini ialah taubatnya seorang hamba kepada Allah, introspeksi diri, dan mengkaji ulang sejarah hidupnya.
Pintu taubat terbuka, anugerah Tuhanmu diberikan, fadilah Allah ada di waktu pagi dan sore. Tetapi mana orang yang bertaubat dan meminta ampunan Allah?
Allah berfirman, “Katakanlah, ’Hai hamba-hamba-Ku yang melampai batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah katnu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang’." (QS. Az-Zumar, 53).
Bulan ini adalah bulan taubat dan ampunan, bulan kedermawanan dan bulan untuk saling maaf memaafkan. Saat-saat di Bulan Ramadhan adalah saat-saat yang lebih mahal dari apapun yang mahal, lebih berharga dari apapun yang berharga.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah membentangkan tangan-Nya di waktu malam untuk mengampuni hamba-Nya yang berdosa di waktu siang, dan Dia membentangkan tangan-Nya di waktu siang untuk mengampuni hamba- Nya yang berdosa di waktu malam, sampai matahari terbit dari barat. ”
Sungguh, Maha Suci Allah. Rabb yang memberi, dan kita selalu salah. Dia akan tetap memaafkan kendati hamba-Nya berbuat salah. Dia memberi ampunan kepada orang yang berbuat salah. Kemuliaan-Nya tidak menghalangi-Nya untuk memberi anugerah kepada orang yang bersalah.
Allah SWT berfirman, "Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya dirinya sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampunan atas dosa- dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui." (QS. Ali Imran, 135).
Mereka tidak mengulangi dosa yang pernah mereka lakukan. Mereka bersalah, mengakuinya, merasa berdosa dan kemudian meminta ampun. Mereka berbuat dosa, menyesalinya, maka kemudian Allah mengampuni dosa mereka.
Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh hina orang yang dikunjungi Ramadhan tetapi tidak diampuni dosanya."
Ini adalah kesempatan yang tak terulang, jarang bertandang. Mengapa kita tidak bersungguh dan berhasrat menyambutnya. Semua dosa dalam satu tahun akan terhapus bagi orang yang berlaku benar bersama Allah pada bulan Ramadhan, apabila ia menjauhi dosa-dosa besar sepanjang tahun. Aib-aib yang menggunung akan diperbaiki pada bulan Ramadhan.