REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Sekitar seribu warga negara Indonesia (WNI) di Mesir, umumnya mahasiswa, pada Ahad (19/8) memadati halaman Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo untuk shalat Idul Fitri 1433 Hijriyah dan Halalbihalal.

Ini merupakan shalat Id pertama di KBRI sejak beberapa tahun terakhir biasanya pelaksanaan shalat Id dan halalbihalal dilakukan di Masjid Assalam, di Distrik Nasr City, dekat tempat bermukimnya mahasiswa Indonesia.

Koordinator Shalat Id, Muhammad Nur Salim mengatakan, para mahasiswa disediakan kendaraan antar-jemput bagi yang ingin shalat Id berjamaah di KBRI.

Bertindak sebagai imam shalat Id adalah Ustaz Mukhlis Suniman, dan Prof Dr Sangidu sebagai khatib.

Dalam khutbahnya, Prof Sangidu menekankan pada peningkatan ketakwaan dan saling memperkuat persaudaraan dan mengasihi sesama manusia.

Ahmad Satriawan Hariadi, mahasiswa asal Lombok Nusa Tenggara, mengatakan sengaja shalat Ied di KBRI ini untuk silaturrahim sesama WNI dan melepas kangen orang tua dan keluarga di Tanah Air.

Sementara itu, selama Bulan Suci Ramadhan, Masjid Indonesia menyelenggarakan shalat tarawih berjamaah bagi masyarakat Indonesia setempat.

Setelah shalat tarewih, para staf KBRI dan staf pengajar Sekolah Indonesia Kairo setiap malam secara bergiliran menyediakan santapan ringan bagi jamaah.

Sebelumnya, untuk memeriahkan Ramadhan, KBRI bekerja sama dengan Kementerian Kesenian Mesir mengadakan pertunjukan seni dan budaya Indonesia di Cairo Opera House.

Acara bertajuk "Ramadhan Night From Indonesia" itu diisi beragam pertunjukan seperti tari Tor-Tor, pencak silat, Tapak Suci khas Banten, Tari Zapin, dan Tari Gambang Semarang.

Selain tampil di ibu kota Kairo, grup kesenian Indonesia juga menggelar pertunjukan serupa di beberapa kota, seperti di Damenhur, Provinsi Al Bukhaira (200 km dari Kairo) pada 6 Agustus dan di Alexandria (250 km dari Kairo) pada 7 Agustus.

"Acara 'Ramadhan Night From Indonesia' itu merupakan bagian dari upaya KBRI untuk membangun hubungan kedua bangsa yang lebih erat dan memperkuat kerja sama saling menguntungkan," kata Dubes RI untuk Mesir, Nurfaizi Suwandi.

Terpopuler

01 January 1970, 07:00