REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Selama sepuluh hari Operasi Ketupat, tercatat 134 kecelakaan lalu lintas terjadi di wilayah Polda Metro Jaya. Sejumlah kecelakaan ini mengakibatkan 21 korban meninggal dunia.
Menurut Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Royke Lumowa, total ada 213 korban kecelakaan selama pelaksanaan operasi sejak Selasa (23/8). Selain korban jiwa, kecelakaan ini mengakibatkan 59 orang mengalami luka berat. "Luka ringan ada 133," menurut Royke, Jumat (2/9).
Pada Kamis (1/9) saja, terjadi sekitar 17 kasus kecelakaan. Menurut Royke, dari sejumlah kecelakaan lalu lintas itu, dua orang meninggal dunia. Sedangkan, 21 korban mengalami luka ringan dan 5 orang menderita luka berat.
Berdasarkan data Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, pada tahun lalu terjadi sekitar 213 kecelakaan selama pelaksaan Operasi Ketupat. Sebanyak 45 korban meninggal dunia. Jika dibandingkan dengan tahun ini, jumlah korban meninggal dunia hampir mencapai 50 persen korban pada 2010. "Jumlah korban ini yang mencoba untuk ditekan," katanya.
Selama Operasi Ketupat, sekitar 128 pos pengamanan ditempatkan di beberapa titik untuk memantau arus lalu lintas. Pos ini juga, kata Royke, ditujukan untuk memantau para pengguna jalan yang melanggar ketentuan lalu lintas. Polisi, katanya, akan menindak para pelanggar yang sudah membahayakan keselamatan. Seperti, kendaraan yang membawa muatan penumpang atau barang berlebih.
Sebelumnya, Royke mengatakan, kecelakaan juga sering kali terjadi akibat pengemudi kendaraan hilang keseimbangan. Salah satu faktornya, menurut dia, karena pengemudi mengalami kelelahan atau mengantuk. "Sehingga kendaraan lepas kendali dan menabrak," katanya.
Karena itu, Royke menghimbau, masyarakat agar tetap menjaga kondisi fisik selama melakukan perjalanan. Diantaranya, kata dia, dengan memanfaatkan area peristirahatan atau posko-posko mudik. "Jangan memaksakan," kata perwira menengah kepolisian ini.