REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj, menyerukan agar menjadikan Idul Fitri 1432 momentum rekonsoliasi nasional. Sekaligus mengokohkan komitmen dan semangat kebangsaan. Tak terkecuali oleh para elit pemimpin bangsa yang dinilainya sering terlibat perselisihan.
Said mengimbau agar mereka saling memaafkan dan melupakan kesalahan. Kesemua pihak diminta bergandengtangan kembali untuk membangun bangsa. Pada intinya, ia mengajak agar memaknai hari raya dengan ruh dan ghirah saling memafkan.
Said mengingatkan jika diperlukan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku pemimpin tertinggi negara menyambangi sesama elit politik. Sebagai orang nomor wahid di Indonesia, SBY mesti memberikan teladan yang baik. “Lupakan perselisihan yang selama ini muncul,” katanya
Said mengimbau agar Idul Fitri dirayakan sewajarnya dan tidak berlebihan. Keberhasilan menahan hawa nafsu selama Ramadlan patut disyukuri dengan kebajikan. Bukan malah sebaliknya. Tetapi, hal paling utama selama lebaran ialah merajut silaturahim. “Pejabat juga harus menerima rakyatnya,” katanya.