REPUBLIKA.CO.ID,BAKAUHENI - Pendapatan pasukan merah atau kuli panggul di Pelabuhan Bakauheni, Provinsi Lampung, mencapai Rp 500.000 per hari selama angkutan mudik Lebaran 1432 Hijriyah/2011.
"Saat ini penumpang sangat ramai sehingga banyak yang membutuhkan tenaga untuk membawakan barang naik turun kapal," kata Marsudi salah satu pekerja pembawa barang yang ada di pelabuhan tersebut, Senin.
Setiap membawakan barang, Marsudi mendapatkan upah sebesar Rp 5.000 hingga Rp 15.000 per orang. Bayarannya tergantung banyak dan beratnya barang bawaan.
"Dalam satu kali membawakan barang bawaan, itu bisa mengangkat milik dua sampai tiga orang dengan berat antara 30 sampai 60 kilogram," katanya.
Marsudi yang telah bekerja selama empat tahun sebagai kuli panggul tersebut mengaku pendapatan sekarang ini cukup tinggi. Namun, musim rezeki itu hanya berlangsung sebentar selama arus mudik dan arus balik saja.
Para pekerja kuli tersebut berada di bawah naungan PT ASDP Indonesia Ferry. Dari penghasilannya tersebut, mereka menyetor sebesar Rp 30.000 per bulan. "Sesuailah untuk sekedar membayar pajak karena telah memberikan lapangan pekerjaan tersebut," katanya.
Berdasarkan pemantauan, pasukan merah ini bekerja penuh dengan risiko. Karena saat kapal baru akan merapat, mereka sudah bergelantungan menaiki feri meski tangga turun kapal belum dibuka. Mereka berebut dan menyisir seluruh penumpang yang membawa barang bawaan berat untuk menawarkan jasa membawanya hingga terminal bus di Pelabuhan Bakauheni.