REPUBLIKA.CO.ID,BOJONEGORO - Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), mewaspadai tawuran antar anggota perguruan pencak silat yang kemungkinan terjadi pada Idul Fitri 1432 Hijriyah.
"Kami sudah menginstruksikan jajaran polsek melakukan pendekatan kepada petinggi perguruan pencak silat di wilayahnya masing-masing," kata Kapolres Bojonegoro, AKBP Widodo, Rabu (24/8).
Menurut dia, pendekatan tersebut dilakukan untuk mengendalikan anggota perguruan pencak silat yang diperkirakan menjelang Idul Fitri berdatangan dari berbagai daerah untuk mudik. Selain itu, masing-masing anggota perguruan pencak silat tersebut akan berkumpul dan menimbulkan kerawanan terjadinya tawuran. "Kami juga minta petinggi perguruan pencak silat ikut mengendalikan anggotanya," katanya.
Ia menegaskan bahwa pihaknya akan bertindak tegas dalam menghadapi aksi tawuran tersebut dengan memproses secara hukum. Berdasarkan data Polres Bojonegoro, dua perguruan pencak silat di wilayah setempat yakni SH dan KS selama lima tahun ini selalu terlibat tawuran setiap Idul Fitri. Aksi tawuran dua perguruan pencak silat tersebut selalu terjadi ketika masing-masing anggota perguruan pencak silat tersebut berkumpul.
Selain menimbulkan korban luka berat, aksi tawuran tersebut acapkali menimbulkan korban jiwa. Tawuran juga menimbulkan ketakutan di masyarakat.