Arus Balik, Harga Tiket Bus Naik 200 Persen

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Heri Ruslan

Rabu 22 Aug 2012 18:48 WIB

Terminal bus. Ilustrasi Foto: ANTARA Terminal bus. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN —- Para pemudik yang akan kembali ke Jakarta pada puncak arus balik Lebaran kali ini harus merogoh kocek lebih untuk harga tiket bus. Sebab Harga tiket bus untuk tujuan Jakarta ini bisa melonjak hingga 200 persen dari harga normal.

Baik agen tiket maupun awak bus mengaku, lonjakan harga tiket ini lebih dipengaruhi oleh waktu tempuh yang lebih lama. Terutama akibat kepadatan arus lalulintas di jalur utama mudik pada arus balik Lebaran.

“Pihak operator bus antarkota antar provinsi (AKAP) umumnya mengantisipasi panjangnya waktu tempuh ini dengan menaikkan harga tiket,” ungkap Ismiyati (41), pemilik agen tiket bus di Terminal Kelas II Bawen, Kabupaten Semarang, Rabu (22/8).

Bahkan untuk puncak arus balik --yang diprediksi akan berlangsung pada Jumat (24/8) dan Sabtu (25/8) nanti—tiket bus naik hampir tiga kali lipat dari harga normal. Harga ini berlaku untuk semua angkutan bus tujuan Jakarta.

Hal ini diamini oleh Franky (30), dari Perusahaan Otobus (PO) Rosalia Indah. Menurutnya, jarak tempuh yang lebih lama akan membutuhkan bahan bakar (solar) lebih banyak dibandingkan dengan perjalanan yang relatif lancar.

“Sehingga setiap armada bus ‘membebankan’ kebutuhan solar --yang lebih banyak ini-- pada tiket penumpang. Hal ini untuk mengurangi kerugian,” ujar Franky yang dikonfirmasi terpisah.

Namun ia mengaku, persentase lonjakan harga tiket bus tersebut tidak jauh berbeda dengan persentase kenaikan harga tiket pada Mudik dan Arus Balik Lebaran tahun lalu. Kalaupun terpaut selisihnya juga tidak terlalu banyak.

Faktor lainnya, jelas dia, banyak dipicu menurunnya animo masyarakat untuk mudik menggunakan transportasi bus. “Sekarang ini banyak instansi dan lembaga yang menyelenggarakan mudik gratis. Mau tak mau animo masyarakat juga menurun,” lanjutnya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, harga tiket bus pada arus balik ini dilakukan secara berjangka. PO Gunung Mulia jurusan Jakarta misalnya, harga normal (kelas VIP) hanya Rp 120.000 dan Eksekutif Rp 160.000.

Namun untuk tiket tanggal 20 hingga 22 Agustus untuk kelas VIP naik menjadi Rp 200.000 dan kelas eksekutif menjadi Rp 250.000. Khusus keberangkatan tanggal 23 Agustus hingga 26 Agustus harga tiket melonjak menjadi Rp 250.000 (VIP) dan Rp 310.000 (eksekutif).

Demikian pula PO Arga Mas jurusan Jakarta, yang harga tiket pada hari biasa hanya Rp 110.000 (VIP) juga mengalami kenaikan menjadi Rp 240.000 untuk keberangkatan tanggal 23 Agustus. Pada keberangkatan tanggal 24 Agustus kembali melonjak menjadi Rp 300.000.

Plt Kepala UPTD Terminal Bawen, Dishubkominfo Kabupaten Semarang, Waluyo saat dikonfirmasi menyatakan, sejauh ini pihaknya sudah memberi pengarahan kepada seluruh pemilik agen tiket agar penjualan tiket bus sesuai dengan tuslah yang ditentukan pemerintah. Yakni Rp 139 per-Kilometer (KM) per-penumpang.

Namun di lapangan harga tiket bus ini ditentukan oleh kesepakatan calon penumpang dan pihak agen atau PO berdasarkan hukum pasar. Saat permintaan meningkat maka harga ikut melonjak.

“Terkait hal ini kami memang sulit memantau, karena pembeli juga tidak keberatan dengan kenaikan harga tiket tersebut. Kecuali jika ada keluhan,” jelasnya.

Terpopuler