REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Belasan orang mengalami luka berat akibat kecelakaan lalu lintas di jalan By Pass Soekarno-Hatta, Bandarlampung, Minggu.
Kejadian ini, diduga akibat sopir yang tidak tertib saat mengendarai bus, sehingga kendaraan tersebut terguling dan menimbulkan kemacetan yang panjang.
Bus jurusan Rajabasa-Panjang plat nomor BE 2810 CU itu terguling di depan PT Golden Sari sekitar pukul 10.30 WIB.
Belasan penumpang yang mengalami luka-luka, delapan di antaranya harus mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Imanuel Bandarlampung.
Delapan korban luka itu adalah sopir bus Aris Saputra (20), warga Jalan Untung Suropati, Gang Umbulkapuk, Palm 10, Kedaton, dan kernet bus Ariel Gianto (14), warga Labuhandalam, Kedaton, penumpang bus Khasan (51), warga Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan, beserta istrinya, Sriatun (51), dan anaknya, M Holik (13).
Korban lainnya, Sri Mastuti (47) warga Perumahan Puskud, Sukabumi, beserta anaknya, Aulia Putri (14), dan Andre setiawan (17), warga Pardasuka, Katibung.
Aris, sopir bus menjelaskan, dia hendak menjauh dari Bus Trans Bandarlampung yang belakangan dianggap pesaing mereka dalam mengais rezeki.
Namun, ketika hendak menyalip salah satu sepeda motor, tiba-tiba motor tersebut mengerem dan membanting stir ke arah kiri pinggir jalan.
"Saya kaget dengan rem motor tersebut. Tanpa pikir panjang karena menghindari dia, saya lantas banting setir ke kiri dan menabrak trotoar hingga akhirnya bus yang sedang melaju kencang itu langsung terguling," kata dia, saat diperiksa pihak kepolisian.
Pada saat pemeriksaan, terungkap ternyata Aris bukanlah sopir resmi bus tersebut, sehari-harinya dia adalah kernet bus yang mengalami kecelakaan itu.
"Mulai hari ini hingga 21 Agustus nanti, sopir saya libur Lebaran, jadi sopir itu yang sementara menggantikan dirinya. Walau pun kernet saya juga bisa menyetir bus itu," ujar dia lagi.
Akhirnya dilakukan penahanan terhadap sopir tersebut, untuk dimintai keterangan lebih lanjut.