REPUBLIKA.CO.ID,purwokerto--Arus mudik di jalur selatan Jawa Tengah khususnya ruas Wangon hingga Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, pada H-1 Lebaran tersendat akibat pasar tumpah di sejumlah lokasi.

Berdasarkan pantauan di ruas Wangon hingga Sumpiuh, Sabtu, arus kendaraan pemudik yang datang dari arah Jakarta dan Bandung tersendat saat memasuki Kecamatan Jatilawang karena adanya aktivitas warga yang berbelanja pada hari terakhir Ramadhan di Pasar Jatilawang maupun Pasar Mergasana.

Kondisi jalan yang sempit membuat para pemudik harus berhati-hati saat melintasi ruas jalan di depan pasar yang dipadati pengunjung.

Seorang warga Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang Nuryati mengaku sengaja berbelanja pada hari terakhir Ramadhan guna membeli bahan makanan untuk menyambut Idul Fitri.

"Seperti biasanya, warga selalu 'prepegan' (persiapan, red.) dengan berbelanja di pasar untuk menyambut Idul Fitri," katanya.

Selain di Jatilawang, antrean kendaraan juga terjadi di ruas Buntu-Sumpiuh akibat pasar tumpah di Pasar Wijahan Kemranjen dan Pasar Sumpiuh.

Bahkan, di ruas Jalan Raya Sumpiuh, antrean kendaraan tidak hanya disebabkan pasar tumpah tetapi juga ulah bus, minibus, maupun mikrobus yang menaikkan dan menurunkan penumpang di sembarang tempat.

Kendati demikian, petugas dari Kepolisian Resor Banyumas tampak dengan sigap mengurai antrean kendaraan tersebut sehingga tidak mengakibatkan kemacetan.

Kepala Bagian Sumber Daya Manusia Polres Banyumas Komisaris Polisi Bambang Koswara mengatakan, kemacetan yang terjadi pada arus mudik Lebaran 2012 dapat segera ditangani berkat kesiapan peralatan pendukung seperti motor trail untuk mengurai kemacetan dan radio komunikasi (Handy Talky-HT) yang dipegang setiap personel yang bertugas.

"Dengan adanya peralatan pendukung tersebut, lokasi kemacetan dapat segera diketahui dan kami dapat secepatnya ke lokasi guna mengurai kemacetan yang terjadi," katanya.