REPUBLIKA.CO.ID, GAMBIR -- Setiap musim mudik lebaran, modus perampokan dengan memberikan obat bius dalam minuman kemasan marak terjadi. Tahun ini pun modus pembiusan yang umumnya terjadi di terminal berpotensi terjadi pada mudik lebaran tahun ini.
Kepala Pos Pengamanan (Pospam) Stasiun Besar Gambir Komisaris Polisi Warsito mengatakan agar pemudik lebih berhati-hati terhadap modus tersebut. Ia mengungkapkan untuk mengetahui ciri-ciri pelaku modus ini, cenderung sulit.
"Tidak bisa ya, sebab dari luar sama dengan pemudik lainnya," tutur Warsito kepada ROL, di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (16/8).
Karena itu, Warsito mengimbau agar pemudik tidak mudah menerima pemberian makanan dan minuman apapun dari orang yang tidak dikenal. "Ya, satu-satunya itu, jangan mudah percaya," kata dia.
Warsito menjelakan umumnya modus perampokan ini terjadi tidak pada saat bus atau angkutan lebaran berjalan. Melainkan terjadi sebelum jadwal keberangkatan, ketika pemudik menunggu, atau saat keramaian saat penumpang berjejalan masuk ke dalam bus.
Target para pelaku yakni uang tunai dan barang-barang berharga yang melekat di diri korban. Ia mencontohkan, seperti telepon selular, perhiasan, dan isi dompet. "Makanya pemudik bawa bawaan seperlunya saja," ujarnya menyarankan.
Hingga kini, Warsito mengaku belum menerima laporan kejahatan bermodus pembiusan. Sebab personel kepolisian yang diturunkan dari pihak Polda dan Polres, dinilai cukup banyak. "Tahun lalu ya yang lumayan, di Stasiun Gambir juga pernah kalau tidak salah," imbuhnya.