REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Memasuki H-4 Idul Fitri 1433 Hijriyah, kendaraan roda dua alias sepeda motor mendominasi arus mudik di jalur utama Pantura Cirebon, Jawa Barat. Mulai dari pagi hingga jelang sore hari kepadatan lalu lintas sempat terjadi di persimpangan Kanggraksan sebelum terminal Harjamukti.

Dan Pos Pam Kanggraksan Kota Cirebon AKP Tri Sulayanto mengatakan arus mudik di jalur utama Pantura Kota Cirebon, masih didominasi kendaraan roda dua dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah. Meski diwarnai bus angkutan Lebaran dan kendaraan roda empat, katanya kepada wartawan di Cirebon, Rabu (15/8).

"Sejak pagi hari tercatat sekitar 200 roda dua setiap menit yang melintasi di Jalan Darsono persimpangan Kanggraksan, arus lalu lintas terpantau padat lancar, diperkirakan jumlah pemudik akan terus meningkat," kata Tri.

Ditambahkannya, pihaknya terus mengimbau semua pemudik roda dua supaya tetap mematuhi rambu lalu lintas karena jika mereka memaksakan menerobos lampu merah, sering menyebabkan kecelakaan. Butuh perhatian dari petugas untuk mengarahkan mereka.

Waryo, salah seorang pemudik roda dua asal Lamongan di Jalan Ahmad Yani Kota Cirebon menuturkan, arus mudik mulai dari Karawang, Subang, Indramayu, hingga Cirebon padat lancar. Meski begitu ia mengeluhkan karena sempat terjadi kemacetan di sejumlah pasar tumpah seperti sebelum Kedawung.

Menurutnya, pasar tumpah di jalur utama Pantura Jabar dan Jateng masih menjadi penyebab kemacetan. Pasalnya, pedagang berjualan dibahu jalan sehingga menyulitkan pemudik baik roda dua juga kendaraan pribadi.

Kismawan pemudik lain di Cirebon mengaku meski kendaraan pribadi mulai bermunculan sore hari, tapi kendaraan roda dua terus merajai jalur mudik. Ia memperkirakan perjalanan malam hari semakin diminati pemudik dari Jakarta menuju Jateng.