Belasan Jalan di Sumut Masih Rusak

Rep: nian poloan / Red: M Irwan Ariefyanto

Jumat 10 Aug 2012 01:19 WIB

Salah satu jalan di Aek Lotung, Sumatera Utara. Foto: advrider.com Salah satu jalan di Aek Lotung, Sumatera Utara.

REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN - Pihak Kepolisian Daerah (Polda) Sumatra Utara (Sumut) mengimbau kepada masyarakat yang akan melakukan kegiatan mudik Lebaran untuk berhati-hati dan mewaspadai dalam berkendara ketika melintas di beberapa ruas jalan. Pasalnya, ada 15 lokasi jalan rusak dan 10 titik rawan longsor di wilayah Sumut. “Perlu juga diantisipasi dan diwaspadai para pemudik, ada 15 titik/lokasi jalan yang rusak di wilayah Sumut. Antara lain, satu titik di Tanah Karo, 11 titik di Tapanuli Utara, satu titik di Toba Samosir, satu titik di Mandailing Natal, dan satu titik di Tapanuli Selatan,” kata Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Pol Raden Heru Prakoso di Medan, Kamis (9/8).

Menurut Heru, ada juga 10 titik rawan longsor di Sumut yang perlu diwaspadai, antara lain, wilayah Kota Medan, Simalungun, Tanah Karo, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Mandailing Natal, Dairi, Humbang Hasundutan, Sibolga, dan Pakpak Barat. Selain itu, terdapat juga dua jembatan yang rusak dan harus diwaspadai. “Terdapat juga dua jembatan yang rusak, yakni di Kabupaten Madina dan Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat. Memang jembatan tersebut masih bisa dilintasi, namun pengemudi harus sabar mengantre agar tidak menimbulkan kemacetan. Taati peraturan lalu lintas dan taati petugas yang mengatur lalu lintas,” katanya.

Heru mengatakan, ada juga terdapat 20 lokasi yang rawan kemacetan. “Di antaranya, wilayah Kabupaten Serdang Bedagai, Kota Medan, Kabupaten Langkat, Kabupaten Asahan, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Tanah Karo, dan Kabupaten Labuhan Batu,” tukasnya. Dari pantauan Republika, di sejumlah terminal angkutan dalam kota dan antarprovinsi di Medan, belum terlihat ada tanda-tanda kenaikan yang signifikan. “Biasanya, seminggu sebelum Lebaran baru arus penumpang meningkat,” kata Ginting, petugas DLLAJ di Terminal Amplas, Medan. Hal yang sama juga tampak di pul kenderaan travel yang banyak tumbuh belakangan ini sebagai angkutan penumpang umum.