Pastikan Ban Tak Gundul Saat Mudik...Bisa Bahaya

Rep: Abdullah Sammy/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

Sabtu 27 Aug 2011 21:38 WIB

Kecelakaan lalu lintas. Ilustrasi Foto: Republika Kecelakaan lalu lintas. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Pemudik diimbau waspada mengindari kemungkinan pecah ban, terutama ketika melintas di jalur bebas hambatan. Dalam tempo 24 jam, tiga mobil pemudik telah terguling di jalur tol Jagorawi, dua di antaranya akibat ban yang tiba-tiba pecah.

Menurut petugas Jasamarga, Suprayitno, pihaknya telah menemukan bukti fisik bahwa seluruh mobil yang mengalami kecelakaan, bannya dalam kondisi tidak laik. “Ini lihat bannya sudah botak. Gimana tidak mau celaka,” ungkapnya ketika meninjau sebuah Suzuki Carry yang terbalik di Km 7 tol Jagorawi, Jumat (27/8).

Dia mengakui, pecah ban jadi salah satu penyebab maut tertinggi di Jagorawi. Karenanya, di musim mudik ini perhatian pemudik akan kondisi ban sangat penting. Pemeriksaan angin dan cek kelaikan ban di bengkel akan sangat vital terutama bagi pemudik yang membawa muatan berlebih.

 Hal senada diungkapkan operator pengendali lalu lintas Jagorawi, Maryadi. Dari pengamatannya, ada tiga penyebab utama pecah ban di jalan tol. Pertama adalah ban yang sudah botak. Hal lain adalah tekanan angin yang kurang serta muatan berlebih.

“Semua ini akan makin buruk karena pemudik umumnya menempuh perjalanan jauh dalam kondisi jalanan yang panas,” ujar Maryadi. Karena itu dia memberi tpis agar dalam kondisi cuaca terik mobil jangan terlalu dipaksa melaju.