142 Kendaraan per Menit di Jalur ‘Tengkorak’ Pantura

Rep: Agus Yulianto/ Red: Didi Purwadi

Jumat 26 Aug 2011 11:38 WIB

Pemudik naik motor di Pantura. Foto: Republika/Pandega Pemudik naik motor di Pantura.

REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU - Memasuki H-4 Lebaran Idul Fitri 1432 H, jalur utama mudik di pantai utara (pantura), Kabupaten Indramayu,  Jawa Barat, dalam kondisi padat merayap. Berdasarkan data yang tercatat di pos gabungan Lohbener Dishub Kabupaten Indramayu, sebanyak 142 kendaraan per menit melintasi jalur Pantura dengan laju 60 hingga 70 km per jam.

Dari pemantauan di lapangan, arus kendaraan mudik itu masih didominasi pemudik bersepeda motor. Iring-iringan pemudik sepeda motor sebagian ada yang dikawal aparat. Sebagian lagi berkelompok-kelompok.

“Mayoritas masih sepeda motor,” kata Solihin, petugas Dishub di Pos Gabungan Lohebener, Jumat (26/8).

Untuk mengurai agar tidak terjadi penumpukan, arus kendaraan dari arah Barat ke Timur (Jakarta menuju Cirebon) dipecah menjadi dua. Pertama melalui jalur baru Celeng-Jatibarang-Cadangpinggan-Palimanan-Cirebon dan kedua melalui jalur alternatif Celeng-Indramayu kota-Karangampel-Cirebon.

''Dari laporan yang terpantau, arus masih lancar tapi merayap. Ini karena ada beberapa pasar tumpah dan persimpangan jalan yang harus dilalui pemudik dari arah Barat,” katanya. Pasar tumpah itu ada di Lobener, Karangampel-Celangang (jalur alternatif) dan Pasar Kertasmaya-Pasar Minggu-Plered (jalur utama).

Sementara, aktivtias pasar sandang terbesar Pasar Tegalgubug sudah dicapai kesepakatan antara pedagang, Pemkab Cirebon dan kepolisian. Mereka sepakat Sabtu (27/8) dan Selasa (30/8) tidak ada transaksi jual beli. Hal ini guna memberikan kemudahan dan kelancaraan arus lalu lintas menuju arah Timur. 

Terpopuler