Dapur Umum di Jantung Damaskus Suriah, Sumber Makanan Bagi Dhuafa Selama Ramadhan

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah

Jumat 15 Apr 2022 17:53 WIB

Ilustrasi dhuafa Suriah. Bantuan makanan selama Ramadhan di Damaskus Suriah ringankan beban dhuafa Foto:

1

Pada hari pertama Ramadhan tahun ini, 2 April, kelompok itu membagikan 5.000 makanan. Makanan ditawarkan kepada siapa saja yang datang dengan panci dan wadah untuk diisi.

"Makanan lain dikirim ke depan pintu keluarga miskin yang rinciannya telah kami kumpulkan,” kata El Habal.

Jumlah makanan yang disediakan oleh Saaed terus meningkat dari 130 ribu pada 2013 menjadi 750 ribu pada 2019, sebelum menurun karena pandemi virus corona.

“Pada 2020, karena Covid-19, kami berhasil mendistribusikan 150 ribu makanan hanya karena kami bekerja di dapur tertutup yang terbatas, di bawah peraturan pencegahan yang ketat untuk memastikan keselamatan semua orang,” kata El Habal.

National tidak dapat berbicara dengan penerima inisiatif karena peraturan media yang diberlakukan oleh pemerintah untuk menghormati privasi penerima dan menghindari mempermalukan mereka.

Sebuah tim yang terdiri dari sekitar 125 sukarelawan mengoperasikan dapur lapangan di Damaskus, di mana penghalang dipasang untuk mengendalikan kerumunan.

Tim lain beroperasi di pinggiran pedesaan ibu kota, serta di seluruh Aleppo dan Al Quneitra. Secara keseluruhan, Saaed memiliki sekitar 3.000 orang yang bekerja untuk memberi makan mereka yang lapar.

Sukacita memberi

Bekerja berjam-jam di bawah terik matahari sebelum waktu berbuka puasa tiba, para relawan Saaed secara jelas membagi tugas untuk memastikan semuanya berjalan lancar.

Sebagian memotong sayuran, menyiapkan bahan dan menangani panci mendidih, yang lain ditugaskan untuk mengisi wadah mereka yang datang ke dapur atau mengemas makanan untuk pengiriman.

Baca juga: Motif Tentara Mongol Eksekusi Khalifah Terakhir Abbasiyah dengan Dilindas Kuda

Seorang sukarelawan, Moataz Hamouda (20) telah menjadi bagian dari tim Saaed selama delapan tahun. Hamouda mengatakan menjadi bagian dari dapur adalah memenuhi gairah yang ia nantikan setiap tahun.

“Ini adalah citra yang saya suka menjadi bagian dari, sekelompok pemuda perhatian yang datang bersama untuk tujuan yang baik,” katanya. “Hanya warga Suriah yang merasakan penderitaan warga Suriah lainnya,” tambahnya.

“Momen terbaik dalam hidup saya adalah ketika saya mengantarkan makanan ke keluarga tepat sebelum adzan maghrib. Ini selalu meninggalkan kesan mendalam di hati saya,” tambahnya.

 

Sumber: thenationalnews