Agar Ibadah tak Surut di Pertengahan Ramadhan

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko

Kamis 14 Apr 2022 13:19 WIB

Pengurus remaja masjid membaca Al Quran di Masjid Syuhada Lhokseumawe, Aceh, Selasa (12/4/2022) malam. Remaja masjid kembali aktif melaksanakan ibadah tadarus Ramadhan 1443 Hijriah setelah adanya pelonggaran PPKM COVID-19 dari pemerintah. Foto:

1

Kiai Zubaidi melanjutkan, seorang Muslim harus memaksa dirinya untuk terus meningkatkan semangat ibadah dan jangan sampai kalah dengan hawa nafsu yang selalu mengajak kepada keburukan dan kenyamanan maupun kenikmatan sesaat. Hamba yang beriman kepada Allah SWT tentu sadar, dorongan hawa nafsu bukanlah kenikmatan yang abadi.

"Kita harus berani bertarung dan berjuang melawan hawa nafsu. Apalagi puasa melatih kita untuk bisa mengatur atau mengendalikan hawa nafsu kita, sehingga kita bisa istiqomah di jalan Allah SWT," ungkapnya.

Ada banyak ibadah yang dianjurkan untuk dikerjakan selama Ramadhan. Rasulullah SAW berkata bahwa siapa yang melakukan amal kebaikan sunnah maka akan diberikan pahala sebagaimana amalan-amalan yang wajib. Sedangkan siapa yang melaksanakan amalan wajib maka akan dilipatgandakan pahalanya hingga 70 kali lipat.

"Lakukan amalan apapun di bulan Ramadhan ini. Khususnya puasa di siang hari dan qiyamullail di malam harinya, tentu tanpa mengesampingkan ibadah wajib seperti sholat lima waktu," tutur Kiai Zubaidi.

Dia juga memaparkan, dalam sebuah hadits dikatakan, Allah SWT menjadikan puasa itu wajib di siang hari, dan menjadikan malamnya untuk sholat sunnah. Hal ini menandakan sholat sunnah malam sangat dianjurkan, khususnya adalah sholat tarawih. "Maka jangan bermalas-malasan melaksanakan sholat tarawih. Terserah mau yang 11 rokaat, 23 rokaat silakan saja. Yang penting kita merasa senang dengan amaliyah kita," katanya.

Kiai Zubaidi juga mengingatkan, di 10 hari kedua Ramadhan ini terdapat hari diturunkannya Alquran, yakni Malam Nuzulul Quran. Alquran adalah kitab suci yang dibawa oleh Rasulullah SAW, yang membawa risalah kebenaran, baik itu akidah, syariat, maupun akhlak. Semua ditunjukkan dalam Alquran yang merupakan pedoman hidup umat Islam.

Allah SWT menjanjikan pahala bagi pembacanya dengan 10 kebaikan untuk satu huruf. Bahkan alif lam mim itu dihitung sebagai 30 kebaikan. Karena itu, seorang Muslim harus sadar bahwa membaca Alquran di samping mendapat pahala yang besar, juga akan membuat hati tenang.

"Alquran adalah obat bagi hati kita dalam keadaan apapun. Hati kita akan bahagia dan senang. Berbagai persoalan yang ada dalam diri kita, insya Allah dengan Alquran akan menjadi ringan persoalannya dan pikiran kita akan menjadi tenang," tambah Kiai Zubaidi.

Dia juga mengingatkan, Alquran diturunkan oleh Allah SWT sebagai pedoman hidup umat Islam. Sepatutnya seorang Muslim mengetahui isi kandungan Alquran. Amat disayangkan jika telah diberikan pedoman hidup tetapi tidak mengerti kandungan di dalamnya. "Pahami maknanya dan tafsirnya, agar kita bisa menapaki jalan hidup ini dengan jalan yang benar sesuai tuntunan Alquran," ucapnya.

Terpopuler