"Orang-orang yang bekerja keras untuk keluarganya yang kerjanya itu sangat berat selama-lamanya berat sekali, seperti penambang. Ketika bekerja mereka sangat berat berpuasa," kata kiai Nurul Irfan.
Selain pekerja berat, yang boleh tidak berpuasa adalah orang yang sangat lapar dan khawatir meninggal. Kiai Nurul Irfan mengutip keterangan Imam Nawawi dalam al Majmu yang menjelaskan bahwa barangsiapa yang terserang lapar yang sangat parah, kemudian orang tersebut khawatir akan meninggal karena sangat lapar maka wajib berbuka.
Sebab setiap Muslim tidak boleh membunuh dirinya, ini bersandarkan firman Allah SWT dalam surat an Nisa:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ ۚ وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu (An Nisa ayat 29)
Selain itu larangan menjatuhkan diri pada kebinasaan sebagaimana dalam surat Al Baqarah:
وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (Al Baqarah 195)