Ketekunan dan Kesabaran
Al-Derei juga berbicara tentang mengubah nilai menjadi perilaku sosial. Dia menekankan pentingnya membuat kebiasaan ini melalui ketekunan, kesabaran dan keinginan untuk menanamkan mereka dalam keluarga.
Al Haddad membahas jenis nilai dan dampaknya terhadap masyarakat. Dia membuat perbedaan antara nilai-nilai spiritual dan subjektif, yang meliputi kejujuran, tanggung jawab, memancarkan kepositifan, di samping pembicaraan yang tepat, menyebarkan nilai-nilai perdamaian dan keluarga seperti yang terlihat dalam kebajikan seperti belas kasihan, memberi, cinta dan kesetiaan.
Al Haddad juga mengacu pada nilai-nilai sosial, termasuk kesabaran, keberanian, altruisme, dan pengampunan, di samping nilai-nilai nasional, yang meliputi kesetiaan pada Tanah Air dan komitmen untuk menjaga kerukunan antar warganya. Ada juga nilai-nilai universal yang membantu interaksi lintas batas, kerja sama, dan pertukaran pengalaman, yang pada gilirannya memajukan hubungan yang saling menguntungkan.
Al Haddad juga menjelaskan nilai-nilai ekonomi, termasuk pekerjaan dalam segala bentuknya, karena itu adalah tulang punggung ekonomi, yang berkontribusi pada stabilitas ekonomi, pengelolaan sumber daya dan swasembada. Dia juga membahas pentingnya nilai-nilai budaya dan mengutip contoh-contoh yang memperkuat makna ini.
Majelis Mohamed bin Zayed diluncurkan saat Ramadhan pada tahun 2006, mengikuti arahan Yang Mulia Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata, untuk mendirikan sebuah platform yang menyediakan ilmu pengetahuan dan pengetahuan selama masa suci bulan.
Berakar pada keyakinan Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan akan pentingnya dialog, platform ini bertujuan untuk membantu peserta dan pemirsa mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang masalah yang mempengaruhi masa depan masyarakat melalui pembelajaran dari ilmuwan, pakar, dan spesialis terhormat lintas disiplin dan geografi.