Setan saat Ramadhan Dibelenggu, Ini Penjelasannya

Rep: Ali Yusuf/ Red: Agung Sasongko

Rabu 06 Apr 2022 08:58 WIB

Ilustrasi Ramadhan Foto: Pixabay Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Berdasarkan nash hadist, pada bulan Ramadhan semua setan dibelenggu. Nash hadis itu dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda.

"Jika telah datang bulan Ramadhan maka pintu-pintu surga akan dibuka, pintu-pintu neraka akan ditutup dan setan-setan akan dibelenggu dengan rantai.” (HR. Bukhari dan Muslim).

 

KH Jeje Zaenudin menjelaskan, pengertian terbelenggunya setan sebagaimana pengertian dibukanya pintu surga pada bulan Ramadhan ditafsirkan para ulama dari dua sudut pendekatan. Secara hakiki pembelengguan setan berarti semua jenis setan dirantai dan dibelenggu selama bulan Ramadhan.

 

"Sehingga kemampuan mereka untuk menyesatkan manusia sangat terbatas dan lemah dibanding pada bulan-bulan yang lain," tulis KH Jeje dalam bukunya "Seputar Masalah Puasa, Itikaf, Lailatul Qadar dan Lebaran".

 

Jika masih ada orang mukmin yang maksiat di bulan Ramadhan menunjukkan betapa rendah dan hinanya keimanan orang tersebut. Sehingga ia masih bisa diperdaya setan dalam kondisi setan itu sendiri terbelenggu," katanya.

 

Sedang dari pendekatan makna kiasan, terbelenggunya setan ada beberapa tafsiran: Pertama, setan-setan terbelenggu karena ruang gerak tipudaya serta makar mereka terhadap orang-orang beriman dibatasi. Telah diketahui bahwa sebagian besar pintu dosa dan kejahatan yang dilakukan manusia karena nafsu syahwat makan, minum dan seks.

 

"Maka dengan puasa semua itu dikekang sehingga menjadi belenggu terhadap ruang gerak setan dalam menyesatkan manusia beriman," katanya.

 

 

Terpopuler