اَللَّهُمَّ لَكَ صُمْنَا وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْنَا، اَللَّهُمَّ تَقَبَّل مِنَّا، اِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيمُ
Allahumma laka shumna, wa 'ala rizqika aftharnà, fa taqabbal minna, innaka antasamiul 'alim.
Artinya, “Ya Allah, untuk-Mu kami berpuasa, atas rezeki-Mu kami berbuka, maka terimalah (puasa) kami. Sesungguhnya, Engkau zat Yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui."
Rasulullah juga biasa berbuka dengan kurma basah atau dengan kurma kering, atau jikalau tidak ada cukuplah seteguk air. Anas bin Malik meriwayatkan, "Rasulullah SAW berbuka dengan beberapa butir kurma basah sebelum beliau sholat, namun bila tidak (memiliki kurma basah) beliau hanya memakan beberapa butir kurma kering dan bila tidak didapatkan pula itu, beliau hanya meneguk air.”
Pada bulan Ramadhan, Rasulullah juga tetap bersiwak, namun tidak secara berlebih-lebihan termasuk juga dalam berkumur-kumur dan menghirup air ke hidung. Ismail menambahkan, di bulan Ramadhan, Rasulullah juga memberikan nasihat kepada para sahabatnya secara berulang-ulang.
Rasulullah meminta sahabat-sahabatnya selalu menggapai pahala Ramadhan dengan tidak membiarkan pendengaran digunakan kepada hal-hal yang diharamkan. Begitupun penglihatan untuk tidak digunakan melihat aurat dan hal-hal yang diharamkan.
Rasulullah meminta mereka menjaga lisan untuk tidak berdusta dan melakukan kelalaian, serta menjaga tangan agar tidak berusaha dan bekerja kepada hal yang haram dan menyebabkan permusuhan. Terakhir, hendaknya seseorang menjauhkan diri dari berbuat kerusakan dan madharat kepada sesama.
Baca juga : Sidang Isbat Disebut Dihadiri Perwakilan Muhammadiyah, Ini Respons Abdul Mu'ti
Beliau berkata, "Banyak sekali orang yang melakukan puasa, namun yang diperoleh hanya lapar dan dahaga. Dan banyak pula orang melakukan sholat malam pada bulan ini, namun yang didapat sekadar mengantuk saja.”