Rukyatul Hilal UIN Walisongo di Empat Lokasi

Rep: Bowo S Pribadi/ Red: Agung Sasongko

Jumat 01 Apr 2022 16:06 WIB

Petugas Rukyatul Hilal (ilustrasi). Foto:

1

Dosen Ilmu Falak (Astronomi Islam) UIN Walisongo ini juga menjelaskan, tim yang diterjunkan adalah pihak dosen yang dibantu para mahasiswa S1 dan S2 Jurusan Ilmu Falak.

"Tim akan melakukan pengamatan visibilitas hilal atau bulan sabit muda saat matahari terbenam, sebagai tanda pergantian bulan pada kalender Hijriyah," jelasnya.

Sementara itu, untuk memastikan --apakah 1 Ramadan akan jatuh pada Sabtu atau Ahad-- UIN Walisongo juga akan menyesuaikan keputusan sidang Isbat yang dilaksanakan oleh Kementerian Agama RI petang ini. 

Sekretaris Program Studi S2 Ilmu Falak UIN Walisongo, Dr Ahmad Adib Rofiuddin MSi mengatakan sejauh ini, posisi hilal pada akhir bulan Sya’ban 1443 H di seluruh wilayah Indonesia tidak ada yang mencapai 3 derajat. 

Artinya besar kemungkinan hilal tidak akan terlihat atau kriteria baru Menteri-Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS) yang digunakan oleh Kemenag RI mulai tahun 2022 ini belum terpenuhi. Sehingga kecil kemungkinan hilal akan terlihat. 

Ia juga menyampaikan, kegiatan rukyatul hilal ini menjadi penting sebagai uji verifikasi kriteria MABIMS baru yang akan digunakan sebagai acuan dalam penentuan awal bulan hijriah di tahun- tahun berikutnya.

 

"Sebelumnya, UIN Walisongo telah menggelar Lokakarya Imsakiyah Ramadan yang menghasilkan jadwal waktu shalat, waktu imsak dan waktu buka puasa sebagai pegangan umat Islam menghadapi Ramadan," tambahnya