Bolehkah Menyuruh Anak yang Belum Baligh Berpuasa?

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah

Sabtu 02 Apr 2022 01:25 WIB

Anak-anak belajar membaca Alquran di Masjid Jami At Taqwa, Jakarta, Rabu (14/4). Bulan suci Ramadhan dimanfaatkan oleh anak-anak di sekitar Masjid Jami At Taqwa untuk belajar membaca Alquran dan memperdalam ilmu agama Islam sambil menunggu waktu untuk berbuka puasa. Bolehkah Menyuruh Anak yang Belum Baligh Berpuasa?  Foto: Republika/Putra M. Akbar Anak-anak belajar membaca Alquran di Masjid Jami At Taqwa, Jakarta, Rabu (14/4). Bulan suci Ramadhan dimanfaatkan oleh anak-anak di sekitar Masjid Jami At Taqwa untuk belajar membaca Alquran dan memperdalam ilmu agama Islam sambil menunggu waktu untuk berbuka puasa. Bolehkah Menyuruh Anak yang Belum Baligh Berpuasa? 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang tua Muslim mengajari dan membuat anak-anak mereka terbiasa berpuasa Ramadhan sebelum usia baligh. Tindakan ini diyakini agar anak-anak lebih mudah melakukan puasa saat syariat tersebut telah diwajibkan atas mereka saat usia baligh. 

Tapi benarkah praktik ini dalam Islam? Bolehkah para orang tua menyuruh anaknya yang belum baligh berpuasa Ramadhan? Apakah anak-anak mendapat pahala atas puasanya? 

Baca Juga

Dalam Ensiklopedi Fatwa Ramadhan karya Syekh Abu Muhammad Asyraf bin Abdul Al Maqshud disebutkan, Ulama besar Arab Saudi, Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz menjelaskan anak kecil baik laki-laki maupun perempuan apabila sudah mencapai umur tujuh tahun atau lebih, maka ia sudah dituntut untuk berpuasa agar terbiasa. 

Para orang tua memang dianjurkan menyuruh anak agar berpuasa Ramadhan saat usianya telah mencapai tujuh tahun, sebagaimana perintah untuk membiasakan anak sholat saat mencapai usia tersebut. "Dan hendaklah orang tuanya menyuruh mereka untuk itu sebagaimana telah menyuruh mereka untuk mengerjakan sholat. Dan bila mereka sudah baligh maka diwajibkan kepada mereka berpuasa," jelas Syekh Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz dalam Tuhfatul ikhwan bi ajwibatin muhimmah tataallaqu bi arkanil Islam

Perintah menyuruh anak puasa saat usia tujuh tahun ini sama dengan perintah agar anak membiasakan sholat bila umurnya sudah mencapai tujuh tahun. Dan anak boleh diberi sanksi jika tidak mengerjakannya saat usia 10 tahun. Kemudian mereka akan diwajibkan berpuasa secara syariat, saat mencapai baligh. 

Nabi bersabda:

مُرُوا أولادَكم بالصلاةِ وهم أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ، واضْرِبُوهُمْ عليها، وهم أَبْنَاءُ عَشْرٍ، وفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ في المَضَاجِعِ 

Artinya: "Perintahkan anak-anakmu melaksanakan sholat sedang mereka berusia tujuh tahun dan pukullah mereka karena meninggalkan sholat sedang mereka berusia 10 tahun dan pisahkan tempat tidur mereka."

Dijelaskan juga, saat anak berpuasa sebelum baligh, mereka akan mendapatkan pahala puasa. Tapi mereka tidak mendapat dosa bila meninggalkannya.

Adapun tanda-tanda baligh menurut Lembaga Fatwa dan Penelitian Ilmiah Saudi adalah keluarnya air mani diiringi dengan syahwat, tumbuhnya rambut yang padat di sekitar kemaluan, mimpi bersamaan keluarnya air mani, atau jika sudah mencapai umur 15 tahun dan haid bagi wanita.