Penderita Penyakit Kronis dapat Berpuasa? Begini Pandangan Ulama dan Pakar

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Agung Sasongko

Kamis 24 Mar 2022 05:34 WIB

Ilustrasi Ramadhan Foto: dok. Republika Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID,  KARACHI -- Ulama Mufti Taqi Usmani mendesak umat Islam untuk tidak membiarkan kondisi kronis seperti diabetes, hipertensi dan penyakit kardiovaskular menjadi alasan untuk menahan diri dari puasa di bulan Ramadhan. 

Melansir laman thenews.com.pk, namun, dia mengakui bahwa dokter mungkin bisa memberi saran lebih baik jika pasien kronis harus berpuasa. 

Baca Juga

“Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kebanyakan penderita diabetes bisa berpuasa. Faktanya, puasa bermanfaat bagi kebanyakan penderita diabetes, karena membantu mengendalikan penyakit mereka, jadi orang seperti itu tidak boleh menggunakan kondisi kesehatan untuk tidak berpuasa,"ujar dia, Selasa (22/3/2022).

Mufti Usmani berpidato pada Konferensi Diabetes dan Ramadhan Internasional ke-8 yang dimulai di Karachi. Puluhan pakar nasional dan internasional hadir dalam acara tersebut.

Konferensi ini diselenggarakan bersama oleh Baqai Institute of Diabetology and Endocrinology Karachi (BIDE) bekerja sama dengan Ramadan and Hajj Study Group Pakistan, National Association of Diabetes Educators of Pakistan, dan Diabetes and Ramadan International Alliance (DAR).

Mufti Usmani mengatakan bahwa sebagian orang salah persepsi bahwa Islam mengizinkan semua orang yang bepergian atau memiliki penyakit apa pun untuk tidak berpuasa. 

“Ini bukan aturan umum, dan tidak semua orang bisa menikmati ruksah yang diberikan syariah ini kepada para pelancong dan mereka yang sakit. Bagi mereka yang mungkin memiliki bahaya serius dengan puasa dibebaskan dari puasa atas saran dokter mereka, ”kata dia.

 

 

Terpopuler