REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (Ketum MUI) KH Miftahul Akhyar menyerukan agar tayangan di bulan Ramadhan harus memiliki dampak positif terutama dalam hal beribadah kepada Allah. "Media yang anda pimpin memiliki tugas yang penting dan mulia terutama dalam bulan suci Ramadhan," kata Kiai Miftah, dilansir dari laman resmi MUI, Kamis (3/3/2022).
Kiai Miftah mengatakan, sepatutnya momentum Ramadhan harus bisa menjadikan pribadi yang ikhlas yakni melepaskan jiwa ini dari selain Allah. Sebab, dengan keikhlasan seseorang dapat beribadah dengan baik.
Menurutnya, hubungan yang terjadi di dunia dengan media massa sudah berlangsung sejak lama. Perkembangan teknologi dan komunikasi di dunia semakin pesat, hal ini dapat mempermudah komunikasi dari satu tempat ke tempat lain.
Kiai Miftah mengutip perkataan Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa "Sesungguhnya penerangan, penjelasan, penyampaian sebuah berita ibarat seperti sihir, sangat bisa menarik bahkan membalikan sebuah berita, menciptakan sebuah opini yang tidak benar menjadi benar dan sebaliknya."
"Tugas kita adalah membenarkan yang benar," ujar Kiai Miftah.
Kiai Miftah berharap agar kesempatan ini antara MUI dengan awak media digunakan untuk memperkuat makna puasa menahan diri. Tujuannya agar media dapat menayangkan tayangan yang baik.