REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Idul Fitri merupakan hari raya yang menandakan berakhirnya waktu puasa Ramadhan seorang Muslim. Adanya ajaran zakat fitrah juga menyiratkan bahwa hari ini adalah momen sukacita yang harusnya dirasakan setiap orang, dari kaya hingga yang miskin.
Istimewanya hari ini juga ditandai dengan adanya sunnah-sunnah Nabi Muhammad SAW yang sering dilakukan. Berikut beberapa sunnah Rasulullah SAW yang dijelaskan Muhammad Saiyid Mahadhir dalam bukunya Bekal Ramadhan dan Idul Fitri (6).
Bertakbir
Amalan ini sebenarnya sudah maklum dan biasa dilakukan saat hari raya Idul Fitri. Kebiasaan bertakbir atau takbiran ini bersandar dalam surat Al-Baqarah ayat 183.
وَلِتُكْمِلُوا۟ ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya: "Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur."
Dianjurkan untuk bertakbir sejak malam Idul Fitri baik di masjid hingga kendaraan. Hal ini dilakukan sebagai syiar untuk memberitahu masyarakat bahwa Ramadhan telah selesai. Para wanita juga dianjurkan keluar rumah untuk ikut melantunkan takbir.
Dari Ummu Athiyyah RA berkata: "Kami dahulu diperintahkan untuk keluar pada hari raya sehingga para gadis juga keluar dan perempuan yang sedang haid pun keluar rumah. Mereka berada di belakang jemaah sholat, mereka bertakbir sebagaimana jamaah lain bertakbir, mereka berdoa dengan doa para jemaah, mereka berharap keberkahan hari itu." (HR. Bukhari).