Masjid London Bagikan Takjil untuk Pekerja Covid-19

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah

Kamis 15 Apr 2021 17:32 WIB

Takjil diberikan untuk pekerja garis depan Covid-19 di RS Royal London. (Ilustrasi). Foto: The Central Hospital of Wuhan via Weibo/Hando Takjil diberikan untuk pekerja garis depan Covid-19 di RS Royal London. (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Sebuah Masjid di London Timur dan Pusat Muslim Londong bekerja sama membagikan takjil puasa untuk para pekerja garis depan Covid-19. Salah satunya mereka membagikan takjil puasa di Rumah Sakit Royal London. 

Setiap tahunnya, Masjid London Timur dan Pusat Muslim London menampung ratusan orang untuk berbuka puasa. Namun kali ini, mereka yang harus membagikan makanan tersebut kepada para tenaga medis, perawat, dan mereka yang paling membutuhkan untuk mendapatkan makanan buka puasa.  

Baca Juga

“Kami di masjid setiap tahunnya memberi makan ratusan orang yang datang untuk berbuka puasa. Namun, pedoman pemerintah saat ini, hanya mengizinkan masjid dibuka untuk melaksanakan sholat, karena itu kami tidak dapat menyelenggarakan buka puasa," kata Manajer Media dan Komunikasi Masjid, Khizar Mohammad dilansir dari Arab News, Kamis (15/4). 

Inisiatif berbuka puasa didanai melalui sumbangan dan setiap makan. "Kami memiliki himbauan setiap tahun dan siapa pun yang ingin memberi makan yang lapar akan menyumbang," kata Mohammad. 

Mohammad menuturkan, dalam Islam, memberi makan seseorang apakah itu tamu, orang miskin atau orang kelaparan adalah perbuatan baik. Karenanya, tidak heran banyak sumbangan yang datang untuk ikut berkontribusi membagikan makanan-makanan buka puasa ini.  

“Kami mendapat banyak sumbangan tahun lalu juga yang memungkinkan kami memberi makan lebih banyak orang, tidak hanya secara lokal tetapi juga internasional,” terang Mohammad. 

Lauk pauk akan diberikan bervariasi setiap harinya. Seperti daging dan vegetarian, buah, kurma, dan sebotol air atau jus. “Kami suka memadukan menu karena kami memiliki penerima tetap yang berasal dari latar belakang kurang beruntung dan kami tidak ingin memberi mereka makanan yang sama selama 30 hari berturut-turut. Biryani selalu menjadi menu di beberapa titik karena popularitasnya," kata Mohammad. 

Selama ini kata dia, tepatnya sejak mulainya pandemi, masjid rutin dalam menyediakan makanan untuk pekerja garis depan setiap minggunya. Rumah Sakit Royal London adakah yang terdekat, sehingga pihak masjid menyediakan makanan bagi staf selama masa penutupan sebagai tanda terima kasih. "Selama Ramadhan, makanan ini akan menjadi harian, bukan mingguan,” ujarnya. 

Makanan-makanan tersebut akan dimasukkan dan dibawa di dalam mobil sebelum membagikannya kepada anggota staf di rumah sakit yang kemudian akan membawanya ke departemen masing-masing. 

Masjid ini juga menyediakan bahan masakan, makanan yang dimasak, dan paket kebersihan untuk sekitar 200 orang di distrik Tower Hamlets di London. Mereka yang mengalami kesulitan keuangan selama pandemi dapat meminta makanan berbuka puasa dari masjid sebagai bagian dari kampanye. 

Untuk menyediakan makanan bagi yang rentan dan mereka yang membutuhkan di area sekitar, mereka biasanya akan menelepon dan memintanya. "Kami memiliki daftar sekitar 200 orang yang kami sediakan dengan bahan makanan, makanan yang dimasak atau paket kebersihan. Orang-orang terlepas dari keyakinan mereka dapat meminta untuk ditambahkan ke dalam daftar atau agar berbuka puasa Ramadhan dikirimkan kepada mereka. Atau, mereka bisa mengambil sendiri barang-barang itu jika itu lebih nyaman," kata Mohammad. “Jika kita mengumpulkan cukup uang, kita juga akan mendanai buka puasa di negara lain yang kurang beruntung seperti Yaman,” tambahnya. 

 

Sumber: arabnews