REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Satu tahun terdiri dari 12 bulan dan Allah SWT menghendaki agar setiap bulan itu dimanfaatkan manusia untuk menjadi momentum peningkatan kualitas diri. Dalam 12 bulan itu Allah menyiapkan satu musim yang istimewa, yakni bulan Ramadhan.
"Musim ini merupakan kesempatan bagi orang-orang beriman untuk meraih hal-hal terbaik dari Allah, maka manfaatkan secara 'tafarragh' (fokus) untuk ibadah," kata Ustadz H Saifuddin Aman Al Damawy dalam bukunya "Hidangam Ramadhan."
Ustadz H Saifuddin mengatakan, di bulan Ramadhan banyak amalan yang bisa dijadikan sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Allah, meraih anugerah Allah, meraih sukses hari ini, hari esok, dan hari akhir.
Hari-harinya pada Ramadhan penuh keindahan, siang hari terasa lezat seakan selalu berada di sisi Allah malam hari terasa nikmat seakan selalu dalam buaiyan kasih sayang Allah. "Satu bulan penuh kita selalu bersama Allah tak sedetik lepas dari-Nya," katanya.
Ramadhan, kata Ustadz H Saifuddin, adalah hidangan Allah yang hanya disuguhkan kepada orang-orang yang benar-benar beriman. Allah menghidangkan banyak menu spesial buat umatnya yang ikhlas menjalankan semua ibadah Ramadhan.
"Allah menyiapkan pintu khusus bagi mereka yang ingin berpesta menyantap hidangan Allah di surga pintu itu adalah Rayyan namanya," katanya.
Ustaz H Saifuddin demi mendapatkan pahala dari hidang yang sempurna itu ia menyarankan, agar melakukan amal satu demi satu secara sempurna. Tuntaskan satu kebaikan dan berakhir dengan kebaikan, kemudian masuk pada kebaikan berikutnya. "Jangan melakukan banyak amal tetapi setengah-setenga," katanya.
Karena kata dia, harus diingat, Allah lebih menyukai satu amal yang dikerjakan secara profesional dan berkualitas daripada banyak tetapi tidak tuntas. Amal yang tuntas sempurna dan berkualitas itulah yang diberikan balasan langsung oleh Allah SWT.