Bahagia karena kebebasan
Saat matahari terbenam dan malam dimulai, seseorang senang mendapat kesempatan untuk dibebaskan dari api neraka. Ini bisa menjadi malam saat seseorang dibebaskan.
Setiap malam bulan Ramadhan kebebasan diberikan. Rasulullah bersabda, “Allah membebaskan manusia dari api, dan itu terjadi di setiap malam,” (Sahih al-Jami').
Pola pikir orang yang berpuasa
Seseorang yang bertujuan bahagia akan menyadari tuntunannya. Orang ini pada saat puasa akan memiliki pandangan yang berbeda terhadap puasa dibandingkan dengan orang yang mengabaikan kebahagiaan dalam berpuasa.
Orang yang tahu tuntunannya, dia di siang hari tidak akan mengeluh tentang lamanya puasa karena dia menantikan momen kebahagiaan saat berbuka nanti. Orang yang berpuasa tidak akan merasa kehilangan makanan, minuman, atau hubungan seksual karena kebahagiaan dari pahala yang tidak terbatas menghilangkan pikiran tersebut.
Salah satu cara terbaik mempersiapkan Ramadhan adalah dengan fokus pada kebahagiaan yang ditimbulkan oleh puasa. Allah berfirman dalam surat Yunus ayat 58:
قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوْاۗ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ
Qul bifaḍlillāhi wa biraḥmatihī fa biżālika falyafraḥụ, huwa khairum mimmā yajma'ụn.
“Katakanlah (Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.”