Dasar Disyariatkannya Makan Sahur

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah

Rabu 14 Apr 2021 14:09 WIB

Dasar Disyariatkannya Makan Sahur. Ilustrasi Membangunkan Anak untuk Sahur Foto: Republika/Yogi Ardhi Dasar Disyariatkannya Makan Sahur. Ilustrasi Membangunkan Anak untuk Sahur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tradisi makan sahur dan berbuka puasa adalah tradisi yang punya landasan syar’i yang kuat. Para ulama sepakat disunnahkan bagi mereka yang berniat berpuasa keesokan harinya agar malam sebelumnya dia bangun untuk makan sahur.

Dasar disyariatkannya makan sahur dijelaskan Ustadz Ahmad Sarwat dalam buku Ramadhan Antara Syariat dan Tradisi terbitan Rumah Fiqih Publishing. Ustadz Sarwat menjelaskan dasar rujukan syar'i tentang disyariatkannya makan sahur sebelum berpuasa dengan beberapa hadits Rasulullah SAW.

Baca Juga

ت َسحََرواََفَإنََفََالسحَورََبرَكَة 

Rasulullah SAW bersabda, "Makan sahurlah, karena sahur itu barakah." (HR Bukhari dan Muslim).

لََتََزالَََأمَتََبَْيََمَاَعَجََلواَالفَطَْرَََوَأخََرواَال َسحَور َ

Dari Abu Zarr Al-Ghifari radhiyallahuanhu dengan riwayat marfu, "Umatku masih dalam kebaikan selama mendahulukan buka puasa dan mengakhirkan sahur." (HR Ahmad)

ا ْستعينواَبطعامََالسحرََعلىَصيامََالنهارََوبِلْقْيلولةََعلىَقيامََاللْيل 

"Mintalah bantuan dengan menyantap makan sahur agar kuat puasa di siang hari. Dan mintalah bantuan dengan tidur sejenak siang agar kuat sholat malam." (HR Ibnu Majah)