REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat Kepolisian Indonesia, Brigadir Jenderal Polisi Argo Yuwono,mengatakan 171 ribu personel gabungan TNI dan Kepolisian Indonesia akan melaksanakan Operasi Ketupat 2020 dalam rangka mengawal larangan mudik Lebaran 2020 selama masa pandemi virus Covid-19.
"Seluruh pasukan sudah mulai bertugas di tempatnya atau posnya masing-masing mulai 24 April 2020 pukul 00.00 WIB hingga H+7 Lebaran," kata dia, di Jakarta, Rabu (22/4).
Ia memastikan selama bertugas, mereka diwajibkan mengikuti protokol kesehatan, di antaranya menggunakan masker dan menerapkan jaga jarak fisik. Meski ada larangan mudik, akses tol dan arteri tidak ditutup untuk digunakan kendaraan pembawa kebutuhan pokok dan alat medis yang tetap menjalankan aktivitas pengiriman barang.
"Dalam kegiatan larangan mudik ini tidak akan ada penutupan jalan tol dan jalan arteri, artinya semua jalan akan tetap dapat dilewati. Namun, jika masyarakat tetap mudik maka anggota akan menindak," kata dia.
Pada Operasi Ketupat 2020 akan dibangun 2.583 pos yang terdiri dari pos pengamanan, pos pelayanan dan pos terpadu."Pos pengamanan ada 1.792 ini diisi TNI-Polri untuk mencegah kejahatan. Pos pelayanan ada 745, ini gabungan TNI/Polri, Dinas Kesehatan seperti dokter. Sisanya pos terpadu," katanya.