Jihad dengan Puasa

Red: Agung Sasongko

Sabtu 11 May 2019 06:06 WIB

Umat muslim melaksanakan shalat sunnah pada bulan suci Ramadhan 1440 Hijriah di Masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Jumat (10/5/2019). Foto:

Allah SWT dalam surah al- Baqarah ayat 6 dan 7 menjelas kan tentang orang kafir. Dalam su rah itu Allah bersabda, "Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak, mereka tidak akan (begitu saja) beriman. Allah SWT telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka ditutup. Dan, bagi merekalah siksa yang amat berat."

Kiai Nur menyebut, manusia juga memiliki bibit-bibit kesombongan. Kesombongan ini bisa karena harta, fisik, kekayaan, dan jabatan. Orang yang sudah som bong tak akan mempan diberi ta hu tentang hal baik. Ini karena Allah sudah menutup hatinya da ri Islam. Jika hati sudah tertutup, indranya, utamanya pendengaran dan penglihatan, tidak akan ber fungsi.

"Puasa adalah ikhtiar, ketundukan keislaman pada Allah SWT. Tujuannya agar bertakwa dan beriman. Kalau orang ini tidak bertakwa, puasanya akan menjadi sia-sia," ujar dia. Nabi SAW bersabda, "Berapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa ke cuali lapar dan dahaga saja." Hal ini terjadi karena umat tidak berpuasa dari apa yang diharamkan oleh Allah SWT. Ia tidak makan dan minum, tetapi masih me la ku kan perbuatan yang buruk.

Rasulullah dalam HR Ahmad juga pernah bersabda, "Akan datang suatu masa menimpa umat ku mereka yang melakukan shalat, padahal sebenarnya mereka tidak shalat." Ini juga terjadi karena dalam hatinya tidak tulus beribadah untuk Allah SWT.

Dalam surah al-Ankabut ayat 45, Allah berfirman, "Bacalah apa yang telah diwahyukan kepada mu, yaitu al-Kitab (Alquran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (per buat an-perbuatan) keji dan mungkar. Dan, sesungguhnya meng ingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-iba dah yang lain). Dan, Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."

 

Terpopuler